Suara.com - Para ilmuwan menemukan cermin tangan obsidian yang pernah dimiliki oleh polymath Renaisans John Dee, berasal dari Aztec.
Hal ini menegaskan misteri lama soal John Dee yang lahir pada 1527.
Pemikir Renaisans tertarik pada segala macam hal, mulai dari matematika, geometri, dan astronomi hingga astrologi, alkimia, dan okultisme.
Ini adalah pra-Eropa Pencerahan, saat para pemikir memberi kepercayaan pada segala macam ide yang sekarang tampak agak aneh.
John Dee adalah penasihat ilmiah untuk Ratu Elizabeth I dari 1550 hingga 1570, tetapi minatnya terus mengarah pada hal-hal supernatural.
Pada tahun 1580-an, John Dee secara aktif melakukan scrying atau melakukan ramalan, untuk memprediksi masa depan.
![John Dee. [Wikipedia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/10/07/66535-john-dee.jpg)
Alat-alatnya termasuk kristal dan beberapa cermin, salah satunya adalah cermin genggam yang terbuat dari obsidian.
Sejarawan telah menduga bahwa cermin hitam mencolok ini berasal dari Aztec, tetapi tidak ada catatan yang menunjukkan bagaimana John Dee mendapatkannya.
Penelitian terbaru yang diterbitkan di Antiquity sekarang menjernihkan masalah ini, menegaskan asal usul cermin berasal dari Aztec.
Baca Juga: Proyek Tol Solo-Jogja Tak Berani Menggusur, Yoni di Klaten Ternyata Simbol Seks
Makalah ini memberikan wawasan baru tentang budaya Renaisans dan hubungan orang Eropa dengan bahan-bahan asing yang dibawa selama periode kolonial.
Arkeolog Stuart Campbell dari University of Manchester dan rekan Elizabeth Healey, Yaroslav Kuzmin, dan Michael Glascock menentukan komposisi dan sumber geografis artefak melalui analisis geokimia, khususnya fluoresensi sinar-X.
Dilansir laman Gizmodo, Kamis (7/10/2021), cermin obsidian dibombardir dengan sinar-X, hingga mengeluarkan sejumlah radiasi yang terukur (fluoresensi).
Elemen yang berbeda dalam obsidian menghasilkan berbagai jenis fluoresensi, memungkinkan tim mengukur komposisi kimianya, yang pada gilirannya menciptakan semacam sidik jari kimia untuk objek tersebut.
"Hal yang baik tentang melakukannya dengan obsidian adalah bahwa obsidian hanya ditemukan di sejumlah gunung berapi di seluruh dunia, jadi ada cukup sedikit sumber potensial dan kami sebagian besar mengetahui komposisinya," jelas Campbell.
“Jadi itu hanya menjadi kasus pencocokan profil kimia objek dengan profil kimia dari semua sumber obsidian potensial.”