Waduh! Ponsel Android Disebut Bisa Rekam Data Pengguna dan Dikirim ke Server Perusahaan

Rabu, 20 Oktober 2021 | 12:05 WIB
Waduh! Ponsel Android Disebut Bisa Rekam Data Pengguna dan Dikirim ke Server Perusahaan
Ponsel Android. [Denny Müller/Unsplash]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa ponsel Android diam-diam mengintai data pengguna.

Penelitian ini diterbitkan oleh tim dari University of Edinburgh di Skotlandia dan Trinity College Dublin di Irlandia.

Isinya mengungkap sejumlah masalah privasi yang ada di penggunaan ponsel Android.

Riset ini memeriksa data yang berasal dari enam varian sistem operasi Android yang dikembangkan Samsung, Xiaomi, Huawei, Realme, LineageOS, dan e/OS.

Hasilnya, peneliti mengungkap bahwa data pengguna seperti identifikasi smartphone, detail penggunaan aplikasi, dan informasi telemetri dikirim ke server vendor perangkat.

Bahkan, data ini juga dikirim ke pihak ketiga penyedia aplikasi seperti Microsoft, LinkedIn, hingga Facebook.

Google menjadi perusahaan paling banyak menerima semua data yang ada di ponsel Android.

Misalnya di ponsel Xiaomi, sistem "com.miui.analytics" mampu mengirimkan detail kapan layar aplikasi dilihat pengguna atau mencatat berapa lama panggilan telepon.

Data ini akan dikirim ke luar Eropa ke server di Singapura.

Baca Juga: Kominfo: Badan Pengawas Pelindungan Data Pribadi Harus Miliki Unsur Penegakan Hukum

Kemudian untuk ponsel Samsung, ID iklan Google dikirim ke server Samsung dan beberapa aplikasi sistem Samsung yang mengandalkan Google Analytics.

Atau aplikasi sistem OneDrive dari Microsoft yang mengandalkan layanan push Google.

Contoh lain, aplikasi Keyboard Swiftkey buatan Microsoft yang ada di ponsel Android juga merekam catatan penggunaan yang mirip seperti Xiaomi.

Diungkap Bleeping Computer, Rabu (20/10/2021), semua pengumpulan data ini tidak bisa dimatikan. Pengguna Android disebut tidak berdaya untuk mencegah hal ini.

Semakin mengkhawatirkan ketika vendor smartphone menyediakan aplikasi pihak ketiga yang sudah permanen muncul di ponsel dan tidak bisa di-uninstal.

Aplikasi built-in ini disebut diam-diam tetap mengumpulkan data, meskipun tidak dipakai oleh pengguna.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI