"Pemasangan dalam hitungan menit, tidak seperti sistem linear-slide yang kompleks, membutuhkan lebih sedikit waktu dan uang untuk integrasi sistem," katanya.
![Ilustrasi Epson. [Epson Indonesia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/11/19/38775-ilustrasi-epson.jpg)
Kemudian, nilai yang diberikan juga tanpa kompromi, termasuk soal perangkat lunak intuitif yang sama, fitur canggih, dan keandalan seperti yang ditemukan pada robot kelas atas Epson.
Hal itu dapat membantu serta menjaga total biaya kepemilikan agar tetap rendah.
Berikutnya, perangkat tersedia dalam daya 100V-240V yang tentunya rendah watt dan konsumsi daya. Perangkat juga tidak memerlukan panel atau steker khusus.
"Daya built-in untuk end-of-arm tooling, menghilangkan kebutuhan akan sumber daya eksternal. Tidak memerlukan baterai untuk encoder, meminimalkan waktu henti dan mengurangi biaya kepemilikan secara keseluruhan," kata dia.
Pilihan terintegrasi lainnya menurut dia, yakni dengan tersedianya teaching pendant, interface board field bus master dan slave, termasuk EtherNet/IP dan instruksi tambahan yang memudahkan integrasi dengan Allen Bradley PLC.
Sedangkan mengenai fitur perangkat lunak intuitif baru, interface visual sederhananya ditujukan untuk mempersingkat automasi dan kemudahan pemrograman Robot Epson SCARA bagi kebutuhan bisnis automasi.
Epson Robots, produsen robot SCARA hadir membantu menjembatani kesenjangan dari banyaknya pendatang baru di pasar dengan pengalaman automasi terbatas, dimana belum memiliki keahlian dalam bahasa pemrograman robotik berbasis teks.
Baca Juga: Berkunjung ke Pameran Robot Internasional di Tokyo