Sesuai deskripsi, database itu mencakup catatan medis seperti hasil pemeriksaan radiologi, elektrokardiogram (EKG), dan laboratorium.
Adapun data radiologi yang dijual itu seperti nama pasien, rumah sakit, tanggal pengambilan scan, form hasil pemeriksaan, CT scan, foto pasien, hasil tes Covid-19, surat rujukan, dan lainnya.
Kemudian untuk data EKG mencakup surat rujukan BPJS, lembar EKG, formulir transfer pasien antar rumah sakit, laporan radiologi, hasil tes swab antigen, surat persetujuan isolasi Covid-19, hasil pemeriksaan laboratorium, laporan hasil, dan lainnya.

Lalu untuk data laboratorium berisi laporan pemeriksaan kesehatan, hasil pemeriksaan laboratorium, hasil tes rapid antigen, CT scan, dan lainnya.
Khusus untuk data pribadi pasien, data yang termasuk yakni nama, nomor kontak, alamat, tempat lahir, tanggal lahir, Nomor BPJS Kesehatan (JKN), hingga nomor induk kependudukan (NIK).
Di kolom komentar, akun GOD User mengklaim kalau data itu berasal dari server Kementerian Kesehatan, tak hanya dari BPJS Kesehatan.
Sebab tahun lalu, data-data BPJS Kesehatan juga sempat dilaporkan bocor dan dijual di internet.
3. Pelamar Kerja PT Pertamina Training & Consulting (Januari 2022)
Data pribadi para pelamar kerja di PT Pertamina Training & Consulting (PTC) bocor di sebuah platform forum, yang sering digunakan para peselancar internet untuk bertukar informasi atau transaksi.
Baca Juga: Kebocoran Data PLN-Indihome, Pengamat: RUU PDP Mesti Diselesaikan Segera
Pelaku yang mengunggah data bocor dari Pertamina itu tidak lain adalah Astarte yang tidak lain juga pelaku yang membobol server terpusat Kementerian Kesehatan RI dan mencuri data milik 6 juta pasien di dalamnya.