Jumat lalu, pengguna internet di Twitter melaporkan adanya dugaan penjualan lebih dari 17 juta data pelanggan PLN.
![Jaringan listrik dan logo PLN. [Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/05/07/53267-jaringan-listrik-dan-logo-pln.jpg)
Berdasarkan tangkapan layar yang dibagikan, menunjukkan laman web breached.to dengan akun bernama "loliyta", yang mengklaim menjual data pengguna PLN.
Mengutip laman tersebut, beberapa data pelanggan PLN yang diklaim dijual di antaranya ID lapangan, ID pelanggan, nama pelanggan, tipe energi, KWH, alamat rumah, nomor meteran, tipe meteran, hingga nama unit UPI.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah melakukan pemanggilan terhadap manajemen PLN pada Sabtu (20/8/2022), untuk meminta keterangan mereka soal dugaan kebocoran data 17 juta pelanggan.
6. Riwayat Browsing hingga NIK Pengguna Indihome (Agustus 2022)
Minggu kemarin, tersiar kabar bahwa ada 26 juta data riwayat browsing atau penelusuran pengguna Indihome bocor dan disebar di forum hacker.
Informasi ini pertama kali diumumkan oleh pakar keamanan siber sekaligus Founder Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto.
Ia menyebut kalau 26 juta data browsing history milik pengguna Indihome bocor dan dibagikan secara gratis.
Saat ditelusuri Suara.com, kebocoran ini diunggah oleh akun bernama Bjorka di situs breached.to. Diketahui unggahan kebocoran data itu di-upload pada 20 Agustus 2022.
Baca Juga: Kebocoran Data PLN-Indihome, Pengamat: RUU PDP Mesti Diselesaikan Segera
![Peretasan data pelanggan Indihome. [Twitter]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/08/21/80144-peretasan-data-pelanggan-indihome.jpg)
Unggahan Bjorka ini mengklaim ada 26.730.798 rekaman data pelanggan Indihome. Adapun isi datanya mencakup tanggal, keyword (kata kunci), domain, platform, browser, url atau link, google keyword, IP (internet protocol), screen resolution, lokasi geografis, hingga user info seperti email, nama, gender, national id card number atau NIK.