Scammer Targetkan Pengguna Steam, Roblox, dan Amazon di 111 Negara, Indonesia Masuk Daftar Utama

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 24 November 2022 | 16:38 WIB
Scammer Targetkan Pengguna Steam, Roblox, dan Amazon di 111 Negara, Indonesia Masuk  Daftar Utama
Ilustrasi scam atau penipuan. [Shutterstock]
Ilustrasi logo aplikasi gim Steam. (ANTARA/HO/Steam)
Ilustrasi logo aplikasi gim Steam. (ANTARA/HO/Steam)

Namun, ketiga malware tersebut ditawarkan untuk disewakan di pasar gelap daring seharga 150-200 Dolar AS per bulan. Beberapa kelompok menggunakan 3 stealer sekaligus, sementara yang lainnya hanya memiliki satu stealer dalam persenjataan mereka.

Sekarang mereka harus menggerakkan kunjungan ke situs-situs penipuan berupa web palsu yang meniru perusahaan-perusahaan terkenal dan meyakinkan para korban untuk mengunduh file-file berbahaya.

Penjahat siber menanamkan tautan-tautan untuk mengunduh stealer di video-video ulasan game yang populer di YouTube, di perangkat lunak penambang atau file-file NFT di berbagai forum khusus dan komunikasi langsung dengan artis NFT, serta di undian berhadiah dan lotere di media sosial.

Tur dunia Stealer Telegram

Group-IB memperkirakan bahwa antara 1 Maret (saat Group-IB mulai meneliti skema ini) dan 31 Desember 2021, stealer yang dioperasikan melalui kelompok-kelompok Telegram mampu menyusupi 538.000 perangkat.

Selama 7 bulan pertama pada 2022, stealer Telegram dilaporkan hampir dua kali lebih aktif menginfeksi lebih dari 890.000 perangkat di 111 negara.

Lima negara teratas yang paling sering diserang pada tahun 2022 adalah Amerika Serikat, Brasil, India, Jerman, and Indonesia dengan masing-masing secara berurutan 91.565, 86.043, 53.988, 40.750, dan 35.345 perangkat yang terinfeksi.

Di Indonesia, misalnya, tahun lalu (Maret-Desember 2021), operator stealer-stealer yang disebutkan di atas menginfeksi 13.532 perangkat.

Selama tujuh bulan pertama pada 2022, jumlahnya meningkat menjadi 35.345. Dari perangkat-perangkat tersebut, para penipu mengambil 2.372.893 kata sandi, 875 set catatan pembayaran, dan 1.765 set informasi dompet kripto, seperti kredensial, seed phrase, dll.

Baca Juga: Waspada Aplikasi VPN Mengandung Jebakan Batman

Ilustrasi Telegram. (pixabay)
Ilustrasi Telegram. (pixabay)

Berdasarkan analisis terhadap kelompok-kelompok Telegram, selama 10 bulan terakhir pada 2021 para penjahat siber mengumpulkan 27.875.879 set kata sandi, 1.215.532.572 file cookie, 56.779 set catatan pembayaran, dan data dari 35.791 dompet kripto.

Selama 7 bulan pertama pada 2022, para pelaku ancaman mencuri 50.352.518 kata sandi, 2.117.626.523 file cookie, detail dari 103.150 kartu bank, dan data dari 113.204 dompet kripto.

Nilai di pasar gelap daring dari log yang dicuri dan detail kartu yang dibobol mencapai sekitar 5,8 juta Dolar AS, berdasarkan perkiraan ahli Group-IB.

Menurut Group-IB, pada 2021, pelaku ancaman di seluruh dunia paling sering mengumpulkan kredensial akun PayPal (lebih dari 25%) dan kredensial Amazon (lebih dari 18%).

Pada 2022, layanan yang paling ditargetkan masih sama, yaitu PayPal (lebih dari 16%) dan Amazon (lebih dari 13%).

Namun, sepanjang tahun, kasus-kasus pencurian kata sandi untuk layanan game (Steam, EpicGames, Roblox) di log telah meningkat hingga hampir lima kali lipat.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI