Risiko kehabisan oksigen di lapisan stratosfer juga bisa terjadi, dan maskapai penerbangan biasanya hanya memiliki oksigen selama dua puluh menit.
Dalam situasi di mana pasokan habis, penerbangan harus turun setidaknya 3.048 m untuk mengisi oksigen, yang dikenal sebagai Drift Down procedure. Namun di kawasan Himalaya, turun hingga ketinggian itu adalah tindakan bunuh diri.
Selain itu, sebagai daerah jarang berpenduduk untuk kawasan Himalaya, layanan radar hampir tidak ada. Jadi tidak ada mode yang dapat digunakan pilot untuk berkomunikasi dengan darat.

Dalam petaka udara pada Minggu (15/1/2023) pesawat yang terlibat adalah ATR 72-500, turbojet twin-prop yang sering digunakan di kawasan Asia-Pasifik. Utamanya untuk maskapai berbiaya rendah. Pesawat ini buatan ATR, sebuah kemitraan bersama antara perusahaan aeronautika Eropa Airbus dan Leonardo, serta umumnya memiliki reputasi baik.
The Times of India juga menyebutkan tidak layak untuk mengatakan bahwa Nepal memiliki rekor kecelakaan pesawat terburuk di dunia selama periode ini. Didasarkan data Aviation Safety Network, ada beberapa negara lain yang memiliki jumlah kecelakaan atau insiden pesawat yang lebih tinggi selama periode ini.
Sehingga tidak adil untuk menggeneralisasi catatan keselamatan negara mana pun, karena hal itu bergantung pada banyak faktor dan penting untuk mengevaluasinya secara individual.
Berikut daftar beberapa insiden kecelakaan pesawat di Nepal 10 tahun terakhir:
- 14 Mei 2012, Yeti Airlines DHC-6 Twin Otter, yang membawa 19 penumpang dan tiga awak, jatuh di daerah Jomsom Nepal, seluruhnya meninggal.
- 28 September 2012, Agni Air Dornier Do228, yang membawa 21 penumpang dan tiga awak, jatuh di Distrik Myagdi Nepal, semua penumpang meninggal.
- 24 Februari 2014, Sita Air Dornier Do228 yang membawa 22 penumpang dan tiga awak, jatuh di Kathmandu, Nepal, seluruh korban meninggal.
- 27 Februari 2016, pesawat kargo Turkish Airlines, Boeing 747-400F, jatuh di dekat desa Jogbudha di Nepal, menewaskan keempat awak.
- 12 Maret 2018, pesawat US-Bangla Airlines tujuan Bangladesh, Bombardier Dash 8 Q400, jatuh di Bandara Internasional Tribhuvan di Kathmandu, Nepal, menewaskan 51 orang dan 20 korban luka-luka.