BAKTI Kominfo Terseret di Kasus Korupsi SAP, Menkominfo Persilakan Skandal Diusut

Dicky Prastya Suara.Com
Kamis, 18 Januari 2024 | 18:14 WIB
BAKTI Kominfo Terseret di Kasus Korupsi SAP, Menkominfo Persilakan Skandal Diusut
Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi saat ditemui di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2023). [Suara.com/Dicky Prastya]

Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi menanggapi soal terseretnya nama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Kominfo (BAKTI Kominfo) dalam kasus korupsi perusahaan software asal Jerman, SAP.

Budi Arie menilai kalau hubungan BAKTI Kominfo (sebelumnya bernama Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) dan SAP terjadi sudah lama, yakni sekitar tahun 2015-2018. Bahkan petinggi BAKTI saat itu kini juga sudah meninggal dunia.

"Itu kan peristiwa tahun 2015-2018, dan itu peristiwa udah lama. Dan kebetulan Dirutnya Pak Aji juga sudah almarhum," katanya di sela-sela konferensi pers yang digelar di kantor PBNU, Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Budi menganggap kalau kasus korupsi SAP yang melibatkan berbagai pejabat di Indonesia ini hanyalah masalah persaingan antar perusahaan.

"Ini kan sebenarnya, sudah lah, kalau saya mau bicara ini kan persaingan antar korporasi internasional," lanjut dia.

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf di Kantor PBNU, Kamis (18/1/2024). [Suara.com/Dicky Prastya]
Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf di Kantor PBNU, Kamis (18/1/2024). [Suara.com/Dicky Prastya]

Menkominfo pun mengakui kalau angka proyek kerja sama BAKTI Kominfo dan SAP sebesar Rp 12 miliar itu tidak terlalu besar.
 
"Toh sebenarnya angkanya juga, mohon maaf, tidak terlalu signifikan. Kalau bicara cuma Rp 12 miliar di proyek di namanya masih BP3TI, namanya belum BAKTI," beber Budi Arie.

"Tapi menurut saya ini skalanya terlalu kecil dan enggak terlalu urgent juga," sambungnya lagi.

Kendati begitu Budi Arie mengaku siap apabila BAKTI Kominfo mau diproses secara hukum.

"Tapi kalau ada memang masalah hukum dan lain-lain, silahkan saja aparat penegakan hukum, tidak masalah," timpal dia.

Baca Juga: Profil Andi Putra, Mantan Bupati Kuansing dan Kasus Korupsi yang Menjeratnya

Lebih lanjut Budi Arie juga sudah meminta pihak internal Kominfo untuk memeriksa keterlibatan BAKTI dalam masalah suap SAP. Sayang hal itu dianggap sulit karena petinggi BAKTI sudah meninggal dunia.

"Saya sudah minta Irjen untuk memeriksa ini. Cuma masalahnya, Dirut ketika itu sudah almarhum. Tapi kalau lembaga penegak hukum mau menindaklanjutinya, silahkan saja," jelas dia.

Tanggapan BAKTI Kominfo
Diketahui BAKTI Kominfo sempat terseret dalam kasus korupsi SAP yang terjadi saat periode tahun 2015-2018. Namun kala itu nama BAKTI Kominfo masih dikenal sebagai Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI).

Kepala Divisi Humas dan SDM BAKTI Kominfo, Sudarmanto menerangkan kalau di tahun 2018, BP3TI berubah nama menjadi BAKTI Kominfo melalui Peraturan Menteri Kominfo Nomor 3 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja BAKTI.

Di tahun itu, BLU BAKTI Kominfo menggunakan SAP dengan nilai kontrak untuk komponen perangkat lunak dan license SAP sebesar Rp 12,6 miliar demi memperbaiki tata kelola dan modernisasi proses bisnis.

"Kontrak tersebut dilakukan melalui suatu proses perencanaan dan pengadaan yang transparan dan akuntabel sesuai ketentuan perundangan-undangan dan peraturan yang berlaku," kata Sudarmanto dalam siaran pers yang diterima, Senin (15/1/2024).

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI