Selain itu, Jokowi juga menerima laporan kalau Indonesia hanya mampu menyumbang dua dari total 320 supplier perangkat Apple di dunia. Mirisnya, Indonesia justru paling kecil dari negara-negara Asia Tenggara lain.
Jokowi memaparkan, jumlah supplier Apple di Filipina ada 17, Malaysia 19 supplier, Thailand 24 supplier, dan Vietnam 72 supplier.
Padahal, lanjutnya, Indonesia adalah negara dengan Produk Domestik Bruto (Gross domestic product) dengan persentase 46 persen di ASEAN.
"Padahal kalau di ASEAN, GDP kita paling besar. 46 persen GDP ASEAN itu ada di Indonesia, tapi untuk supplier kita tadi hanya dua," katanya.
"Kenapa kita diam? kenapa bapak ibu diam semuanya? Kaget? Memprihatinkan. Tapi inilah pekerjaan besar yang harus kita kejar. negara lain bisa dapat puluhan kita hanya dapat dua," lanjutnya lagi sembari berinteraksi ke para hadirin.
Lebih lanjut Jokowi menegaskan kalau Indonesia harus meningkatkan kemampuan industri teknologi lokal. Ia berpesan agar warga tidak boleh hanya sekadar pengguna teknologi.
"Kita tidak ingin menjadi pasarnya mereka. Kita ingin menjadi pemain kunci dalam rantai pasokan teknologi global, dan tentu saja ini harus ada keberanian, harus ada terobosan-terobosan yang kami lakukan," tegasnya.