Jonathan memutuskan berhenti kerja sekitar Agustus 2023, di mana saat itu masyarakat sudah mulai melek efek negatif judi online. Pemerintah maupun platform media sosial juga makin ketat memblokir konten judi slot di dunia digital.
Lebih lagi sang bos juga menawarkan pindah kerja ke negara Kamboja. Dirinya memilih keluar dari bisnis lingkaran setan tersebut.
"Satu hal yang pasti, masyarakat enggak akan menang dari judi online. Kalau pun mereka jackpot Rp 5 juta misalnya, itu seperti cashback saja. Pasti modal mereka sebelum depo bisa puluhan juta," aku dia.
Bak bumi dan langit
Beda nasib dari Jonathan, Faiz—bukan nama sebenarnya—dibuat miskin dari judi online. Asetnya hilang begitu saja karena permainan slot haram itu.
Bermula dari deposit Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu, Faiz terus-terusan menambah modal judi hingga Rp 12 juta hanya dalam waktu semalam. Sesekali ia memang balik modal hingga puluhan juta, tapi setelahnya gagal total.
"Sampai jual barang-barang, motor, HP, jam, soalnya kayak orang sakau. Benar-benar enggak tenang kalau belum main slot," katanya kepada Suara.com, Rabu (2/10/2024).
Titik baliknya terjadi ketika dirinya melakukan salat taubat dua rakaat. Sajadah di atasnya basah karena tangisan air mata dari pria yang bekerja di lembaga negara tersebut.
"Bayangkan dua rakaat enggak terasa sampai setengah jam. Benar-benar basah sajadah karena tangis penyesalan sudah main judi yang bikin hidup gue hancur," sesal dia.
Baca Juga: Diburu karena jadi Influencer Judi Online, Polisi Sebut Katak Bhizer Kabur ke Luar Negeri
Kemalangan turut menimpa Andre—bukan nama sebenarnya. Meskipun sadar kalau judi online tak membuatnya kaya, dia justru ketagihan dan ingin terus melanjutkan, padahal tak jua balik modal.