Suara.com - Microsoft baru saja meluncurkan riset bertajuk Work Trend Index 2025 yang mengungkap bagaimana teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) tengah mengubah lanskap bisnis dan cara orang bekerja, termasuk di perusahaan Indonesia.
Dalam survei ini, sebanyak 97 persen pemimpin bisnis di Indonesia meyakini bahwa tahun 2025 ini adalah momen untuk meninjau ulang strategi dan operasional bisnis secara inti. Angka ini bahkan melampaui hasil tren global.
Selain itu, 59 persen pemimpin perusahaan di Indonesia menyatakan bahwa bisnis mereka sudah menggunakan agen AI untuk mengotomatisasi pekerjaan. Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata di Asia-Pasifik yang sebesar 53 persen.
Temuan lainnya, karyawan Indonesia pun makin banyak memanfaatkan AI karena ketersediaan dan fungsinya yang praktis. 48 persen responden bahkan lebih memilih AI ketimbang mengandalkan rekan kerja lantaran AI siap sedia selama 24 jam penuh.
Tidak hanya itu, sebanyak 28 persen karyawan mengatakan bahwa kecepatan adalah alasannya. Sementara 38 persen lainnya mengarah pada kemampuan berpikir kreatif AI.
Menariknya, 66 persen pekerja menganggap AI sebagai teman diskusi. Sedangkan 33 persen lainnya menganggapnya lebih dari sekedar tools yang suka diperintah.
Dalam lima tahun ke depan, para pemimpin bisnis di Indonesia memperkirakan tim mereka akan mulai menjalankan tugas baru. Sebanyak 48 persen berharap AI akan dimanfaatkan untuk merancang ulang proses kerja.
Lalu 63 persen responden berencana membangun multi-agent systems, kemudian 69 persen akan fokus pada pelatihan, dan 58 persen lainnya akan mengelola agen AI secara langsung.
Mengingat AI mulai mengubah cara kerja tim, 65 persen manajer di Indonesia memperkirakan bahwa pelatihan dan upskilling AI akan menjadi bagian penting untuk tim mereka ke depannya.
Baca Juga: Multifungsi dan Bertenaga, 4 Tablet Kelas Atas dengan Pengalaman Seperti PC
Namun, masih ada kesenjangan yang tertinggal. Meskipun 87 persen pemimpin sudah memahami konsep agen AI, hanya 56 persen karyawan yang memiliki tingkat pemahaman yang sama.
AI ubah masa depan pola kerja perusahaan
President Director of Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir mengatakan kalau laporan tersebut mengungkap bagaimana perusahaan tengah berevolusi dari struktur hierarki yang tradisional menjadi ekosistem yang lebih leluasa dan disokong oleh AI.
Keberadaan tim hybrid yang terlahir dari kolaborasi manusia dan agen AI, memungkinkan perusahaan bergerak lebih cepat, mengambil keputusan yang lebih baik, dan menciptakan nilai tambah di setiap jenjang pekerjaan.
Menurutnya, kolaborasi ini membuka jalan bagi terbentuknya struktur baru yang beroperasi dengan alur kerja cerdas, tim kerja yang dinahkodai oleh agen AI, serta peran baru manusia yang dikenal dengan istilah agent boss. Inilah ciri khas dari perusahaan masa depan yang dalam laporan ini disebut sebagai Frontier Firm.
“Frontier Firm bukan hanya perihal model bisnis baru, melainkan peluang besar bagi Indonesia untuk melangkah lebih jauh lagi. Era ketika AI mengubah setiap aspek pekerjaan adalah momen yang justru memberikan kita kesempatan untuk melampaui batasan yang ada dan mendorong adanya terobosan untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi," beber Dharma, dikutip dari siaran pers, Selasa (24/6/2025).
Ia menambahkan, lewat mindset dan investasi yang tepat, perusahaan di Indonesia dapat memanfaatkan kolaborasi antara manusia dan AI untuk menciptakan alur kerja yang benar-benar berbeda, yang lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih berdampak.