Dengan begitu, investasi Apple ini bisa menciptakan lapangan kerja baru untuk masyarakat.
Faktor lainnya yakni bisa membuat sumber daya manusia (SDM) Indonesia di faktor industri makin tangguh.
"Kita harus teguh, kokoh, melindungi, dan siap pasang badan untuk produk-produk dalam negeri," timpal dia.
Agus juga berpesan kepada calon Menperin baru untuk melakukan revisi Permenperin Nomor 29 Tahun 2017 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam, dan Komputer Tablet.
Aturan inilah yang menjadi dasar perusahaan asing untuk bisa menjual produk-produknya ke Indonesia, tak terkecuali Apple.
"Saya ingin menyampaikan bahwa memang Permenperin Nomor 29 Tahun 2017 ini, menurut pandangan saya ini masih ringan terhadap beberapa perusahaan. Dan saya harapkan nanti, siapapun yang nanti menjadi Menperin, Permenperin ini harus segera kita revisi," tandasnya.
Alasan iPhone 16 belum masuk Indonesia
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan alasan seri iPhone 16 belum dijual resmi ke Indonesia hingga sekarang.
Ia menyebut kalau seri HP terbaru Apple yang mencakup iPhone 16, iPhone 16 Plus, iPhone 16 Pro, dan iPhone 16 Pro Max belum hadir karena masih dalam tahap proses pengurusan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Baca Juga: Apple Ternyata Gandeng Perusahaan Otomotif China Demi Ambisi Kembangkan Mobil Listrik
"iPhone 16 dari Apple belum bisa dijual ke Indonesia karena masih dalam proses pengurusan TKDN yang menjadi salah satu syarat importasi telepon seluler tersebut," kata Agus Gumiwang dalam acara Rapat Kerja Tim Nasional P3DN 2024 yang disiarkan via YouTube, Selasa (8/10/2024).
Agus menjelaskan kalau hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 29 Tahun 2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam, dan Komputer Tablet.
Ia menilai kalau aturan itu sudah fleksibel karena pemerintah memberikan tiga opsi kepada perusahaan asing untuk menjual produknya di Indonesia.
Pertama adalah skema manufaktur yang artinya produk itu dibuat dalam negeri. Agus Gumiwang menilai kalau poin itu adalah yang ideal untuk Indonesia.
Kedua yakni skema aplikasi. Jadi perusahaan asing itu harus membuat aplikasi dari dalam negeri.
Ketiga yakni skema inovasi di dalam negeri. Agus mengatakan kalau poin inilah yang dipakai Apple untuk menjual iPhone di Indonesia.