Suara.com - Platform fintech lending AdaKami mengatakan kalau teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (turut) dimanfaatkan ke aplikasinya.
Brand Manager AdaKami, Jonathan Kriss menjelaskan kalau AI ini digunakan untuk memperkuat teknologi yang sudah ada seperti big data dan machine learning. Dengan itu dana pinjaman bisa lebih tepat sasaran ke penggunanya.
"Jadi terciptalah sebuah ekosistem ya yang sifatnya mutual antara pemberi dana maupun juga penerima dana," ungkapnya dalam acara Media Gathering AdaKami di Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Mengutip data World Bank, saat ini lebih dari 95 juta orang Indonesia belum memiliki akses keuangan, sekaligus tertinggi keempat di dunia. Selain itu, ada juga kesenjangan finansial yang besar dengan angka mencapai Rp 1.650 triliun.
Baca Juga: Cara Menggunakan Sora AI, Buat Video Hanya dengan Modal Teks
Jonathan melanjutkan, pemanfaatan teknologi seperti Electronic Know Your Customer (e-KYC) yang diperkuat dengan kecerdasan artifisial (artificial intelligence, AI) memastikan proses verifikasi data yang cepat, aman, dan bebas risiko penipuan (fraud).
Teknologi ini, lanjut dia, juga memungkinkan AdaKami untuk dapat menilai kelayakan kredit secara efisien, bahkan untuk masyarakat yang belum memiliki riwayat kredit tradisional sekalipun.
“Dengan menganalisis Big Data, AdaKami dapat memperluas akses pinjaman bagi masyarakat underserved sambil memastikan distribusi pendanaan yang adil dan sesuai dengan profil risiko masing-masing," paparnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, manfaat dari pemakaian AI ini juga bisa meningkatkan kepuasan hingga keamanan data para pelanggan AdaKami.
"Yang paling penting sebenarnya ketika semuanya berjalan dengan baik pada akhirnya ini menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan yang AdaKami berikan," pungkasnya.
Baca Juga: Industri Pinjol Indonesia Diramal Tetap Eksis hingga 5 Tahun ke Depan