- Awalnya, gas air mata digunakan sebagai senjata militer dalam Perang Dunia I.
- Penggunaan gas air mata dalam perang sempat dilarang oleh Konvensi Jenewa 1925.
- Gas air mata memiliki sejarah kelam karena sering digunakan pada pengunjuk rasa damai.
Suara.com - Berikut adalah sejarah gas air mata yang sering dipakai oleh aparat mengendalikan massa. Ternyata sejarahnya cukup kelam.
Gas air mata merupakan sebuah istilah yang merujuk pada sekelompok bahan kimia yang digunakan untuk tujuan taktis.
Di Amerika, penggunaan utama gas air mata dilakukan oleh polisi sebagai agen pengendali kerusuhan untuk membubarkan massa, baik yang benar-benar melakukan kerusuhan maupun tidak.
Dari perspektif kimia, gas air mata dicirikan oleh sistem klasifikasi kimia militer yang membagi gas air mata menjadi agen "C", dan "semprotan merica".
Gas air mata pertama kalinya digunakan untuk menjaga ketertiban pada tahun 1921 tepatnya di Amerika Serikat (AS).
Sementara penggunaan gas air mata sebagai senjata kimia untuk melumpuhkan lawan sementara sudah berlangsung sejak Perang Dunia I (1914-1918).
Saat itu, amunisi serupa gas air mata telah digunakan oleh Jerman dan Prancis.
Gas Air Mata Sempat Dilarang
![Ilustrasi gas air mata [dibuat dengan AI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/31/94783-ilustrasi-gas-air-mata-dibuat-dengan-ai.jpg)
Selama Perang Dunia I, berbagai gas, termasuk gas "C" CN, digunakan untuk melumpuhkan lawan.
Akan tetapi dalam Liga Bangsa-Bangsa, setelah Perang Dunia I, pemerintah AS berupaya mencegah perilaku tidak manusiawi selama peperangan, dan merancang Konvensi Jenewa pada tahun 1925.
Baca Juga: Efek Gas Air Mata Kedaluwarsa, Bisa Fatal!
Tujuannya jelas membatasi penggunaan gas air mata.
Salah satu bagian berjudul "Protokol Larangan Penggunaan Gas yang Menyesakkan Napas, Beracun, atau Gas Lainnya" melarang penggunaan gas dalam peperangan dengan menyatakan:
"Mengingat penggunaan gas yang menyesakkan napas, beracun, atau gas lainnya dalam peperangan, dan semua cairan, bahan, atau perangkat serupa, telah dikutuk secara adil oleh opini umum dunia yang beradab."
Namun, tidak ada definisi spesifik mengenai gas-gas yang dilarang. Inilah yang membuat AS dan beberapa negara lainnya bingung.
Namun yang perlu diingat, Amerika Serikat mengecualikan gas air mata pengendali kerusuhan dari bahan kimia yang lebih mematikan seperti klorin dan fosgen, yang keduanya bertanggung jawab atas banyak korban jiwa selama Perang Dunia I.
Tapi, Protokol Gas Jenewa, yang sekarang direvisi menjadi Konvensi Senjata Kimia, baru diratifikasi oleh Amerika Serikat pada tahun 1975.