Menurutnya, pertahanan terbaik akan menggabungkan intelijen ancaman, analisis prediktif, pemantauan berkelanjutan, dan pola pikir zero trust untuk melindungi data dan operasi penting dari penyerang canggih.
![Ilustrasi serangan siber. [Gerd Altmann/Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/02/17/68521-serangan-siber.jpg)
"Penting juga untuk menyelenggarakan program pelatihan siber rutin bagi karyawan dan memperingatkan mereka tentang potensi ancaman siber, karena staf yang tidak mendapatkan cukup informasi merupakan salah satu vektor serangan awal paling umum yang dapat menyebabkan kerugian finansial yang serius bagi suatu organisasi,” tutup dia.