Menurut Jaume Bertranpetit, ahli biologi evolusi dari Universitas Pompeu Fabra, Neanderthal dan Homo sapiens mungkin merupakan variasi dari spesies yang sama. Ia mencontohkan perbedaan genetik manusia modern yang sangat kecil, hanya 0,1% antara individu.
Sebagai perbandingan, genom Neanderthal 99,7% identik dengan manusia masa kini. Bertranpetit berpendapat bahwa perbedaan morfologi Neanderthal tidak cukup untuk menyatakan mereka sebagai spesies yang berbeda.
Pendekatan Holistik untuk Memahami Evolusi
Meski bukti genetik memberikan wawasan penting, Schwartz menekankan pentingnya pendekatan holistik yang menggabungkan anatomi, genetika, dan arkeologi untuk memahami hubungan Neanderthal dan manusia modern.
Sebuah studi terbaru tahun 2024 menyatakan bahwa Neanderthal dan Homo sapiens harus dianggap sebagai spesies yang terpisah untuk memahami proses evolusi dengan lebih baik. Studi ini menunjukkan bahwa Neanderthal, yang bermigrasi ke Eurasia sekitar 400.000 tahun lalu, mengalami adaptasi evolusi untuk bertahan di iklim yang lebih dingin, yang memengaruhi genetik dan morfologi mereka.
Penulis studi tersebut mengusulkan kerangka kerja yang melihat spesiasi sebagai proses evolusi bertahap yang dipengaruhi oleh faktor geografis dan waktu. Mereka mencatat bahwa akumulasi karakteristik genetik dan morfologis yang signifikan menjadi langkah penting dalam memisahkan dua kelompok menjadi spesies yang berbeda.
Apakah Neanderthal merupakan spesies yang sama atau berbeda dengan Homo sapiens mungkin masih menjadi perdebatan, tetapi penemuan genetika dan penelitian interdisipliner terus memperkaya pemahaman kita tentang sejarah evolusi manusia. Apapun klasifikasinya, hubungan antara Neanderthal dan manusia modern menunjukkan betapa kompleks dan menariknya perjalanan evolusi kita sebagai penghuni Bumi.
Kontributor : Pasha Aiga Wilkins
Baca Juga: Penemuan Homo Juluensis, Manusia Purba Berkepala Besar Terbaru