Jika kondisinya terus demikian, maka keturunan kelompok A akan secara alami mampu mengatasi hujan.
Siklus seleksi alam ini berlangsung selama beberapa generasi yang mencakup beberapa dekade, atau bahkan satu abad.
Akhirnya, kelompok A terdiri dari sekelompok hewan yang dapat bertahan hidup dari hujan.

Seleksi alam, dikombinasikan dengan heritabilitas dan mutasi, telah menghasilkan sekelompok hewan yang dapat "menghadapi" kondisi hujan. Namun secara sosial mereka tak akan berkembang jika tak bisa mengatasi hujan.
Sementara itu, kelompok B terdiri dari hewan-hewan yang tidak cocok dengan hujan. Namun, satu hewan dalam kelompok B menyadari bahwa ia dapat melindungi dirinya dari hujan dengan memegang daun besar di atas kepalanya.
Hewan-hewan lain dalam kelompok tersebut menyadari dan mengikutinya, sehingga mempelajari perilaku memegang daun yang baru.
Mereka bahkan menyadari bahwa mereka dapat menjahit daun-daun tersebut untuk membuat tempat berlindung sementara yang lebih besar.
Jika demikian, maka kelompok B pada dasarnya "memecahkan masalah" dalam perjalanan evolusi mereka.
Kelompok B lebih tangguh dan umur panjang karena bisa menghadapi dan mengatasi hujan
Baca Juga: Bagaimana Perjalanan Luar Angkasa Mempengaruhi Tubuh Manusia?
Namun, kelompok B menjadi lebih cocok dengan habitat hujan baru mereka dengan melakukan inovasi perilaku baru dan memungkinkan komunikasi di seluruh kelompok.