Tim menemukan jejak kaki manusia dan hewan di daerah pertanian Casarzano dekat kota Nocera Inferiore, sekitar 8 mil (13 kilometer) di sebelah timur Pompeii.
Jejak kaki tersebut terawetkan dalam material yang terlempar dari Gunung Vesuvius. Polanya acak sehingga kita bisa memprediksi jika manusia zaman itu benar-benar berjuang untuk hidupnya dari amukan gunung yang meletus.
Sekitar tahun 1995 SM , Gunung Vesuvius meletus, menurut penanggalan radiokarbon sebelumnya dari sedimen danau.
Letusan ini juga sering disebut sebagai letusan batu apung Avellino karena letusan ini diperkirakan lebih besar dan lebih dahsyat daripada yang terjadi pada tahun 79 M.
Gunung berapi yang meletus itu dilaporkan menghancurkan komunitas pertanian dan penggembala Zaman Perunggu Awal yang tinggal di dekat gunung berapi tersebut dan mengubur pemukiman di bawah batu apung dan abu.
Bukan jejak kaki pertama yang ditemukan
Akan tetapi, jejak kaki tersebut bukan pertama yang diketahui dari letusan terseut.
Sebelumnya, jejak lain juga ditemukan pada tahun 2001 di Nola-Croce del Papa, sebuah desa Zaman Perunggu Awal yang hancur akibat letusan Avellino.
Menurut sebuah studi tahun 2006 dalam jurnal PNAS, jejak kaki ini menunjukkan bahwa evakuasi massal ribuan orang secara tiba-tiba terjadi pada awal letusan.
Sebagian besar orang yang melarikan diri dari Nola-Croce del Papa kemungkinan besar selamat, demikian kesimpulan para peneliti dalam studi tersebut.