![TKDN yang menduduki Trending Topik X Indonesia. [tangkapan layar pribadi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/09/77337-tkdn-yang-menduduki-trending-topik-x-indonesia.jpg)
"Prabowo instruksikan aturan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) diubah dan dibuat lebih fleksibel. Dampak positif dikuranginya TKDN: investi asing meningkat, bawa teknologi dan modal, biaya bisnis turun, harga lebih murah, dan pilihan konsumen lebih beragam. Dampak negatif: industri lokal menurun, banyak PHK, ketergantungan impor naik, rugikan neraca dagang, risiko dumping produk murah dari luar, dan inovasi lokal bisa melambat. Jadi, meskipun cenderung bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu pengelolaan hati-hati agar industri lokal tidak dirugikan," tulis akun @feri*******
"Kocak dah katanya mau hilirisasi tapi TKDN dihapus. Kalau gitu malah industri di Indonesia bakal macet. Bakal banyak produk impor yang masuk ke sini. Terus apa kabar yang sudah bikin pabrikan di sini buat memenuhi syarat TKDN? Bakal protes mereka pasti," komentar @shibe*****
"TKDN itu sebenarnya kebijakan bagus, walaupun eksekusinya jelek. Tujuannya untuk proteksi dan bangun industri lokal. Kalau diterapkan dengan baik, bisa naikin ekonomi dan buka lapangan kerja, terutama ke kelas pekerja. Dihapusnya TKDN cuma nguntungin importir dan ngerugiin rakyat secara keseluruhan," tambah @unta_****
"Kebijakan plintat plintut. Ini yang bikin investor ogah investasi di Indonesia. Perusahaan-perusahaan yang sudah kadung ikuti aturan TKDN pasti kecewa berat. Perusahaan yang rencana investasi nggak mau masuk karena takut aturannya berubah lagi, jadi mikir mending investasi di Vietnam atau Malaysia," sahut @adix****
"Padahal dengan adanya TKDN, brand apa pun yang mau jualan di Indonesia harus ada kandungan dalam negerinya, baik perakitan, sparepart, atau software. Hal ini juga ngaruh ke lapangan pekerjaan, makanya gue benci banget sama Apple yang TKDN jalur Apple Academy, nggak ada outputnya," sambung @fkr**_