Lebih lanjut Lucky menyebut kalau GEAPP tengah mengatasi tantangan di sektor mobilitas Indonesia dengan menawarkan bantuan teknis dan menyebarkan modal risiko untuk mempromosikan solusi transportasi hemat energi.
Melalui pinjaman konsesi, hibah, dan mekanisme pembiayaan campuran inovatif, aliansi ini bekerja untuk memastikan elektrifikasi mencapai paritas biaya.
Di tahun 2030 nanti, GEAPP bertujuan untuk mengkatalisasi penyebaran 572 e-bus dan 9 juta kendaraan roda dua listrik yang berpotensi mengurangi 3,6 juta ton CO2 setiap tahunnya.
"Indonesia berada pada momen penting dalam perjalanan transisi energinya. Kemitraan kami dengan Pemerintah Indonesia dan pemangku kepentingan energi utama memungkinkan kami untuk melampaui sekadar membangun infrastruktur energi terbarukan, kami menciptakan peluang ekonomi berkelanjutan dan meningkatkan mata pencaharian di seluruh nusantara," jelasnya.