Manusia Tertua di Jepang Meninggal Dunia, Segini Usianya

Muhammad Yunus Suara.Com
Senin, 28 April 2025 | 15:37 WIB
Manusia Tertua di Jepang Meninggal Dunia, Segini Usianya
Ilustrasi ChatGPT Manusia Tertua [Suara.com/ChatGPT]

-Gaya Hidup: Pola makan sehat, olahraga rutin, tidur cukup, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol berlebihan sangat berpengaruh.

-Kesehatan Mental: Sikap positif, optimisme, dan memiliki tujuan hidup ternyata berkaitan erat dengan umur panjang.

-Lingkungan Sosial: Kehidupan sosial yang aktif, punya banyak teman, dan merasa didukung dalam komunitas juga memperpanjang harapan hidup.

-Kondisi Lingkungan: Tinggal di daerah dengan udara bersih, akses ke layanan kesehatan, serta tingkat stres rendah juga menjadi faktor penting.

Zona Biru: Tempat Tinggal Manusia-Manusia Berumur Panjang

Para peneliti juga menemukan bahwa ada beberapa daerah di dunia yang disebut "Blue Zones", yakni wilayah di mana banyak orang berusia 90-an hingga 100-an tahun dalam kondisi sehat.

Beberapa contohnya Okinawa, Jepang. Sardinia, Italia. Ikaria, Yunani. Nicoya, Kosta Rika. Loma Linda, California, AS.

Di daerah-daerah ini, penduduk menjalani pola hidup alami. Banyak bergerak, makan dari hasil bumi sendiri, dan membangun hubungan sosial yang erat.

Inspirasi dari Manusia Tertua di Dunia

Baca Juga: Review Novel 'Kotak Pandora': Saat Hidup Hanya soal Bertahan

Kisah manusia tertua di dunia, seperti Maria Branyas Morera, Jeanne Calment, dan lainnya, memberi kita pelajaran penting.

Panjang umur bukan semata-mata soal usia, tetapi tentang bagaimana kita menjalani kehidupan dengan kualitas yang baik.

Menghargai momen kecil, menjaga kesehatan sejak muda, mengelola stres, serta membangun hubungan yang positif dengan orang lain adalah kunci sederhana namun berdampak besar.

Pada akhirnya, mungkin rahasia terbesar dari umur panjang adalah hidup dengan penuh rasa syukur, optimisme, dan cinta terhadap kehidupan itu sendiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI