HERA adalah platform berbasis kecerdasan buatan (Al) yang memanfaatkan data interaksi pelanggan dari berbagai saluran.
![Joel Anugraha Djuwadi, Founder HERA, Jakarta, Selasa (3/6/2025). [Suara.com/Dythia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/04/57363-joel-anugraha-djuwadi-founder-hera.jpg)
Mulai dari transkrip panggilan, e-mail, chat, hingga media social, untuk membangun model layanan yang responsif, empatik, dan berbasis personalisasi.
Melalui platform ini audiens dapat berinteraksi dengan HERA, untuk merasakan sendiri pengalaman baru model Al yang dapat memberikan solusi lebih cepat dan lebih akurat.
Joel Anugraha Djuwadi, Founder HERA mengaku pihaknya kini telah merambah ke industry otomotif.
"Perkembangannya sekarang kita sudah representing 10 brand. Dan yang sekarang, kita sudah live di automotive industry. Dengan adanya AI, kita bisa membantu tim telemarketer untuk mendapat visibilitas lead dua kali lipat dibanding bulan sebelumnya," ujarnya.
Menggunakan AI, pendekatan baru lebih humanis dan efisien dalam proses interaksi dengan calon pelanggan.
"Kami memberikan solusi AI untuk Citroën karena mereka punya banyak data namun ada keterbatasan dari sisi telemarketer. Mereka butuh bantuan untuk kualifikasi lead," jelas dia.
Proses ini melibatkan pengumpulan informasi seperti kebutuhan pelanggan, kemampuan finansial, waktu pembelian, dan ketertarikan terhadap produk tertentu.
Namun tidak hanya mengandalkan teknologi saja, HERA juga memberikan sentuhan humanis untuk membangun hubungan yang nyaman dengan pelanggan.
Baca Juga: Roadmap AI Indonesia Siap Meluncur Juni 2025, Regulasi Bakal Menyusul
"Kami menjadikan hal-hal seperti engagement dan human touch menjadi parameter yang telah kami masukkan ke dalam HERA. Agar nantinya HERA lebih sopan santun seperti orang lokal," pungkasnya.