Suara.com - Roket SpaceX meledak dan Elon Musk melemparkan respons yang tidak disangka-sangka.
Roket SpaceX miliknya meledak dan menjadi bola api raksasa saat menjalankan uji coba pada Rabu malam (waktu setempat) di Texas, Amerika Serikat (AS).
Bukan panik atau memberikan penjelasan Panjang, salah satu orang terkaya itu justru merespons enteng tentang uji coba tang gagal tersebut.
Melalui akun X resmi milknya, Elon Musk menulis, "Hanya goresan", setelah Starship mengalami "anomaly besar" dan terbakar, sehingga merusak uji coba lain untuk perusahaan antariksa itu.
Dilansir dari laman Independent pada Sabtu 21 Juni 2025, SpaceX berharap Starship mereka suatu hari nanti akan membawa manusia ke Bulan dan Mars.
Untuk mencapai tujuannya tersebut, tak henti-hentinya uji coba dilakukan, pada bulan Mei, Maret, dan Januari, semuanya pun berakhir dengan kegagalan.
Program Starship, proyek utama SpaceX dan roket terkuat hingga saat ini, juga penting bagi program Artemis NASA.
Sementara itu, SpaceX menganggap ledakan itu terjadi karena roket mengalami "anomali besar" tepat sebelum uji terbangnya.
"Area aman di sekitar lokasi dijaga selama operasi dan semua personel aman dan terlindungi," kata perusahaan itu.
Baca Juga: Belajar dari Starlink, Ini Strategi Pengusaha Agar Bisnis Satelit Lokal Tak Kalah Saing
SpaceX mengatakan bahwa tidak ada bahaya bagi penduduk di area sekitar; namun, orang-orang diminta untuk menghindari lokasi tersebut.
Perusahaan itu mengatakan sedang bekerja sama dengan pejabat setempat untuk menanggapi ledakan tersebut.
Rekaman menunjukkan roket 36, yang sedang menjalani uji api statis, tiba-tiba meledak menjadi bola api dramatis sekitar pukul 11 malam, Rabu malam.
Video dari NASASpaceflight.com menunjukkan roket itu berdiri di dermaga sebelum meledak tanpa peringatan, mengirimkan gelombang api ke arah kamera.
Ini bukan pertama kalinya Musk meremehkan kekurangan perusahaannya.
Setelah ledakan SpaceX pada bulan Mei, ia berkata, "Keberhasilan tidak pasti, tetapi hiburan dijamin!"
Sebagai informasi, roket SpaceX yang sedang diuji di Texas meledak pada Rabu malam, melontarkan bola api dramatis ke angkasa.
![Postingan Elon Musk. [X/@elonmusk]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/21/54967-postingan-elon-musk.jpg)
Perusahaan itu mengatakan Starship "mengalami anomali besar" saat berada di tempat uji untuk mempersiapkan uji terbang kesepuluh di Starbase, lokasi peluncuran SpaceX di ujung selatan Texas.
Starship yang rencananya akan membawa manusia ke Bulan dan Mars, roket itu harus melakukan serangkaian uji coba tanpa awak – yang terakhir diperkirakan akan terjadi bulan ini.
Sebelum uji coba itu, SpaceX telah melakukan serangkaian uji coba pesawat antariksa Starship serta mesin pendorong yang akan membawanya ke luar angkasa.
Terakhir adalah uji coba api statis, di mana mesin dinyalakan tetapi pesawat antariksa tetap menempel di tanah, tetapi meledak saat persiapan sedang dilakukan.
Ledakan itu terjadi sekitar pukul 11 malam waktu setempat, dan terekam oleh kamera yang telah mengawasi persiapan sebelum uji terbang.
"Area aman di sekitar lokasi dijaga selama operasi berlangsung dan semua personel aman dan terlindungi," kata SpaceX dalam sebuah pernyataan di platform sosial X.
"Tim Starbase kami secara aktif bekerja untuk mengamankan lokasi pengujian dan area sekitar bersama dengan pejabat setempat.
Tidak ada bahaya bagi penduduk di komunitas sekitar, dan kami meminta agar orang-orang tidak mencoba mendekati area tersebut selama operasi pengamanan terus berlanjut."
Tidak jelas seberapa besar kerusakan yang ditimbulkan ledakan tersebut pada fasilitas pengujian dan fasilitas SpaceX di dekat Starbase, kotanya di Texas.
Donald Trump Vs Elon Musk
Meskipun begitu, banyak pihak yang mengkaitkan "anomaly besar" ini dengan hubungan yang "memanas" antara Elon Musk dengan Presiden AS Donald Trump, akhir-akhir ini.
saat Presiden Donald Trump dan Elon Musk berdebat di media sosial beberapa waktu lalu, orang terkaya di dunia itu mengancam akan menonaktifkan kapsul antariksa yang digunakan untuk membawa astronot dan perlengkapan ke Stasiun Antariksa Internasional.
Setelah Trump mengancam akan memutus kontrak pemerintah yang diberikan kepada perusahaan roket SpaceX milik Musk dan layanan satelit internet Starlink miliknya, Musk menanggapi melalui X bahwa SpaceX "akan segera mulai menonaktifkan wahana antariksa Dragon miliknya."
Tidak jelas seberapa serius ancaman Elon Musk tersebut. Namun, kapsul tersebut, yang dikembangkan dengan bantuan kontrak pemerintah, merupakan bagian penting untuk menjaga agar stasiun antariksa tersebut tetap beroperasi.
NASA juga sangat bergantung pada SpaceX untuk program-program lain termasuk meluncurkan misi sains dan, akhir dekade ini, mengembalikan astronot ke permukaan bulan.