Pemerintah Yakin Indonesia Siap Jadi Silicon Valley Asia Tenggara, Singgung Kesuksesan Ruangguru

Dicky Prastya Suara.Com
Rabu, 16 Juli 2025 | 22:40 WIB
Pemerintah Yakin Indonesia Siap Jadi Silicon Valley Asia Tenggara, Singgung Kesuksesan Ruangguru
Ilustrasi. (siliconvalley.apwa.net)

Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berambisi menjadikan Indonesia sebagai Silicon Valley di Asia Tenggara. Mereka yakin Indonesia bisa menjadi pusat inovasi teknologi digital se-ASEAN dengan ekosistem yang berdaulat, inklusif, dan berbasis kearifan lokal.

Silicon Valley sendiri adalah sebuah tempat yang menjadi markas perusahaan teknologi Amerika Serikat. Tepatnya, wilayah ini berada di San Francisco, California, AS.

Namun Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital, Ismail mengklaim kalau pusat inovasi ala Indonesia ini tidak akan meniru model Silicon Valley AS. Sebab Indonesia bakal mengembangkan model yang berbeda dan selaras dengan kearifan lokal.

Menurutnya, hal ini juga sesuai dengan visi besar Presiden RI Prabowo Subianto menuju Indonesia Digital 2045.

“Ambisi menjadi Silicon Valley Asia Tenggara bukanlah untuk meniru, melainkan membangun model Indonesia yang unik dengan inovasi-inovasi yang inklusif, berlandaskan kearifan lokal, dan berorientasi pada nilai,” ucap Ismail, dikutip dari siaran pers Komdigi, Rabu (16/7/2025).

Dalam kerangka Visi Indonesia Digital 2045, Ismail menyebut kalau pemerintah tidak hanya mendorong transformasi digital sebagai sarana modernisasi layanan publik, tapi menjadikannya misi strategis nasional untuk menciptakan kedaulatan teknologi, daya saing SDM, dan ketahanan sosial berbasis inovasi digital.

Dirjen SDPPI Kemenkominfo Ismail saat konferensi pers di Kantor Kominfo, Jumat (17/5/2024). [Suara.com/Dicky Prastya]
Dirjen SDPPI Kemenkominfo Ismail saat konferensi pers di Kantor Kominfo, Jumat (17/5/2024). [Suara.com/Dicky Prastya]

“Indonesia siap tampil sebagai pusat inovasi teknologi di Asia Tenggara. Karena Indonesia sudah siap. Misi ini sepenuhnya sejalan dengan visi nasional yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto,” beber dia.

Ia mengklaim kalau mereka sudah memberikan perhatian pada infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital sebagai empat pilar utama yang menjadi landasan strategi digital nasional.

Menurutnya, keempat pilar ini diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan memperkuat posisi Indonesia dalam peta persaingan teknologi global.

Baca Juga: Pemerintah Mau Digitalisasi MBG, Pede Bisa Cegah Stunting dan Sambut Bonus Demografi

Ismail turut menyoroti keberhasilan berbagai startup lokal seperti Xendit, Ruangguru, Kata.ai, dan KampungDigital. Mereka dianggap  berkontribusi melakukan transformasi kehidupan masyarakat di berbagai daerah.

“Mereka telah mengubah lanskap digital, bukan hanya demi produktivitas, tetapi juga pendidikan, martabat, dan ketahanan sosial,” klaim Ismail.

“Mereka telah mengubah lanskap digital, bukan hanya demi produktivitas, tetapi juga pendidikan, martabat, dan ketahanan sosial,” jelasnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan kalau Kementerian Komdigi terus mendorong regulasi yang adaptif, pengembangan talenta digital yang inklusif, penguatan keamanan siber, dan tata kelola AI yang etis. Ismail menegaskan bahwa pemerintah harus menjadi katalisator, bukan hambatan dalam inovasi.

“Komdigi percaya bahwa pemerintah harus menjadi platform yang memfasilitasi, bukan menghambat. Itu berarti berinovasi bersama startup, membangun regulasi yang adaptif, dan membuka ekosistem digital yang mencerminkan nilai bersama,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI