Secara total, bisnis smartphone mencatat pendapatan sebesar Rp 102,4 triliun (RMB45,5 miliar), dengan pengiriman tumbuh selama delapan kuartal berturut-turut dan mempertahankan posisi tiga besar global selama 20 kuartal berturut-turut.

Selain itu, Xiaomi juga kembali menunjukan keseriusannya dalam investasi teknologi inti yang bersifat mendasar, mendorong terobosan signifikan di berbagai bisnis inovatifnya di bidang otomotif, chip, dan kecerdasan buatan (AI).
Biaya riset dan pengembangan (R&D) Xiaomi Corporation mencapai rekor Rp 17 triliun atau RMB7,8 miliar pada kuartal kedua, naik 41,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Per 30 Juni 2025, jumlah tenaga kerja R&D Xiaomi mencapai rekor baru sebanyak 22.641 orang.
Di sektor chip, Xiaomi memperkenalkan chip andalan 3nm buatan sendiri, Xiaomi XRING O1.
Hal ini menjadikan Xiaomi sebagai perusahaan keempat di dunia, dan yang pertama di China, yang mampu merancang dan mengembangkan chip flagship 3nm secara independen.
Smartphone flagship premium Xiaomi 15S Pro, bersama dengan tablet OLED ultra-premium Xiaomi Pad 7 Ultra dan Xiaomi Pad 7S Pro, yang semuanya ditenagai oleh Xiaomi XRING O1, telah diluncurkan pada kuartal kedua di China dan mendapat sambutan hangat dari konsumen.
Xiaomi juga mencatat sejumlah terobosan dalam large language models (LLM) berbasis kecerdasan buatan (AI).
Pada bulan Mei, Xiaomi secara resmi merilis dan membuka akses kepada publik (open-source) terhadap LLM multimodal miliknya, Xiaomi MiMo-VL-7B.
Baca Juga: Bocoran Xiaomi 15T, HP Premium Terjangkau yang Segera Hadir ke Indonesia
Pada bulan Juli, terdapat total 12 makalah tentang LLM Xiaomi yang diterima di konferensi global terkemuka, termasuk ICCV 2025 dan ACL 2025 untuk dipublikasikan.
Pada bulan Agustus, Xiaomi juga membuka akses kepada publik untuk LLM pemrosesan audio yang dikembangkan mandiri, MiDashengLM-7B, yang mencapai kinerja terbaik di 22 benchmark pemahaman dan pemrosesan audio.