Lonjakan Serangan Siber Berbasis AI Ancam Infrastruktur Email Indonesia

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 08 September 2025 | 14:29 WIB
Lonjakan Serangan Siber Berbasis AI Ancam Infrastruktur Email Indonesia
Ilustrasi email (Freepik.com/rawpixel.com)
Baca 10 detik
  • Serangan siber berbasis AI di Indonesia naik tiga kali lipat pada 2025, terutama menyasar sistem email penting
  • Zimbra menyerukan urgensi penggunaan sistem email lokal yang aman untuk menjaga kedaulatan digital nasional
  • PT KAI menjadi contoh sukses adopsi solusi email on-premise Zimbra untuk memperkuat keamanan data publik 

Suara.com - Serangan siber berbasis kecerdasan buatan (AI) di Indonesia meningkat tajam pada tahun 2025.

Data terbaru mengungkap, serangan yang menargetkan sistem email krusial nasional melonjak hingga tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Lonjakan ini memicu peringatan keras dari Zimbra, penyedia global solusi email dan kolaborasi, yang menekankan urgensi transisi menuju sistem komunikasi digital yang aman dan sepenuhnya dikelola dalam negeri.

Dalam pernyataannya, Zimbra menyerukan pentingnya menjadikan keamanan email sebagai prioritas nasional, bukan sekadar isu teknis di level operasional IT.

Gautam Ramachandran, Senior Director of Go-to-Market Zimbra, menegaskan bahwa email adalah “sistem saraf dari ekonomi digital Indonesia”.

"Kebocoran pada saluran ini, dapat berdampak luas terhadap layanan vital seperti perpajakan, kesehatan, hingga perbankan," ujarnya dalam keterangan resminya, Senin (8/9/2025).

Ilustrasi Hacker. (Unplash)
Ilustrasi Hacker. (Unplash)

Serangan siber seperti phishing, ransomware, dan Business Email Compromise (BEC) kini memanfaatkan teknologi AI untuk menyusup ke sistem pemerintahan dan sektor keuangan.

Menurut survei Fortinet 2025, lebih dari 50 persen organisasi di Indonesia telah terdampak serangan siber berbasis AI, menjadikan infrastruktur email sebagai titik rawan utama dalam ekosistem digital nasional.

Zimbra mendukung penuh Rancangan Undang-Undang Keamanan Siber dan Ketahanan (RUU KKS) yang tengah digodok pemerintah, yang menekankan pentingnya pengendalian data lokal.

Baca Juga: HP Android Lebih Rentan! Kaspersky Ungkap Peningkatan Serangan Malware di Semester I 2025

Namun, kenyataannya, banyak lembaga pemerintah dan korporasi masih bergantung pada platform email yang di-hosting di luar negeri, meningkatkan risiko kebocoran data dan pelanggaran kepatuhan.

Sebagai solusi konkret, Zimbra menawarkan sistem email on-premise yang sepenuhnya dikelola di dalam negeri dan sesuai dengan regulasi keamanan Indonesia.

Penerapan ini telah dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), yang kini mengadopsi solusi Zimbra untuk memperkuat tata kelola data dan memastikan keamanan digital nasional.

Implementasi tersebut menjadi studi kasus sukses transformasi digital berbasis kedaulatan data di sektor publik.

“Kedaulatan digital tidak hanya soal penyimpanan data, tapi juga tentang siapa yang mengendalikan infrastrukturnya,” kata Ramachandran.

Menurutnya, platform email yang aman dan lokal adalah fondasi masa depan Indonesia yang tahan terhadap ancaman siber dan berdaulat secara digital.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI