Suara.com - Satelit Nusantara Lima resmi mengudara pada hari ini, Jumat 12 September 2025. Peluncuran satelit milik Indonesia ini diterbangkan dari Cape Canaveral, Amerika Serikat, menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyebut kalau Satelit Nusantara 5 dirancang untuk kepentingan rakyat. Menurutnya, satelit ini adalah jembatan yang menghubungkan Indonesia tanpa batas.
"Internet cepat bukan hanya soal teknologi, tapi kesempatan yang sama. Anak-anak di Maluku dan Papua akan punya akses belajar yang sama dengan anak-anak di Jakarta, pasien di pulau kecil bisa konsultasi dengan dokter terbaik, dan UMKM kita bisa bersaing di dunia digital. Inilah makna pemerataan digital yang sesungguhnya,” papar Meutya, dikutip dari siaran pers Komdigi, Jumat (12/9/2025).
![Menkomdigi Meutya Hafid saat konferensi pers soal merger XL Axiata dan Smartfren menjadi XLSmart di Kantor Komdigi, Jakarta, Kamis (17/4/2025). [Suara.com/Dicky Prastya]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/17/54269-menkomdigi-meutya-hafid.jpg)
Meutya mengatakan bahwa peluncuran N5 sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang sejak awal menekankan pentingnya kemandirian dan kedaulatan teknologi.
Menurutnya, transformasi digital adalah program strategis agar seluruh rakyat Indonesia dapat merasakan manfaat pembangunan secara merata.
Dengan kapasitas 160 Gbps, satelit N5 menjadi satelit komunikasi terbesar di Asia Tenggara. Satelit ini akan menempati slot orbit strategis 113 derajat Bujur Timur atau golden spot yang mencakup seluruh wilayah Indonesia dan memperkuat konektivitas di kawasan timur.
Ia menambahkan, kehadiran Satelit Nusantara 5 akan membuka peluang lebih luas bagi pendidikan jarak jauh, layanan kesehatan digital, UMKM berbasis daring, hingga akses hiburan dan informasi bagi masyarakat di pelosok yang selama ini sulit terjangkau.
Meutya juga mengungkapkan kalau Pemerintah lewat Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memastikan registrasi orbit, sekaligus menjaga kedaulatan nasional dalam pengelolaan satelit ini.
Satelit N5 sendiri dimiliki oleh PT Satelit Nusantara Lima (SNL), anak usaha PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), melalui kerja sama global dengan Boeing Satellite Systems, Hughes Network Systems, dan SpaceX.
Baca Juga: Satelit Nusantara Lima Sukses Diluncurkan, Siap Perkuat Internet di Indonesia

Peluncuran satelit N5 menjadi tonggak sejarah baru setelah Palapa A1 pada 1976, Nusantara Satu pada 2019, dan SATRIA-1 pada 2023.
Dengan ini, Indonesia menegaskan diri bukan hanya konsumen, tetapi juga pengelola teknologi satelit yang menghadirkan manfaat langsung bagi rakyat sekaligus memperkokoh posisi bangsa sebagai pusat konektivitas digital di kawasan Asia Pasifik.