- OpenSignal melaporkan kecepatan internet Starlink di Indonesia turun drastis dalam setahun, dari 42 Mbps menjadi 15,8 Mbps untuk download dan dari 10,5 Mbps ke 5,4 Mbps untuk upload.
- Penurunan ini disebabkan lonjakan permintaan yang tinggi, membuat Starlink sempat menutup pendaftaran baru sebelum dibuka kembali pada Juli 2025 dengan harga naik hingga Rp 9,4 juta.
- Meski lebih lambat, kualitas koneksi Starlink justru lebih konsisten dengan peningkatan stabilitas layanan dari 24,2% menjadi 30,09%.
Suara.com - Terhitung sudah setahun Starlink beroperasi di Indonesia. Layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk itu malah mengalami penurunan kecepatan internet semenjak debut tahun 2024.
Hal ini dilaporkan oleh firma riset OpenSignal. Dalam temuannya, kecepatan internet Starlink untuk kategori unduh (download) menurun drastis hingga hampir dua per tiga.
Begitu pula dengan kecepatan internet unggah (upload) yang turun hampir setengahnya, dikutip dari situs OpenSignal, Jumat (24/10/2025).
Sebagai perbandingan, kecepatan internet Starlink untuk download mencapai 42 Mbps di 2024. Setahun kemudian, kecepatannya turun menjadi 15,8 Mbps.
Sedangkan untuk kecepatan upload dari yang mulanya 10,5 Mbps di 2024 menjadi 5,4 Mbps di 2025. Kategori pengalaman Video Experience juga turun dari 58,1 ke 53,1.
Menurut analisis OpenSignal, penurunan kecepatan internet Starlink disebabkan lantaran permintaan yang terlalu tinggi dalam waktu singkat. Alhasil Starlink sempat menutup sementara pendaftaran pengguna baru.
SpaceX selaku perusahaan yang menaungi Starlink baru kembali membuka pendaftaran pelanggan di Indonesia pada Juli 2025.
Namun pendaftaran baru ini turut berdampak pada kenaikan harga internet yang lebih mahal, dengan rentang Rp 8 juta hingga Rp 9,4 juta.
"Jumlah tersebut kira-kira tiga kali lipat dari upah bulanan rata-rata di Indonesia sebesar Rp3,09 juta (US$190). Dalam praktiknya, ini berarti konsumen yang tertarik harus membayar biaya yang tinggi di muka atau menunggu hingga permintaan berkurang," beber OpenSignal.
Baca Juga: MyRepublic Menang Lelang Frekuensi 1.4 GHz, Ini Daftar Wilayah Kebagian Internet Murah
Kendati begitu performa internet Starlink tak melulu negatif. OpenSignal menemukan kalau kualitas layanan mereka lebih konsisten, dari 24,2 persen menjadi 30,09 persen.
"Meskipun kecepatannya lebih lambat, peningkatan Starlink dari tahun ke tahun dalam metrik ini mencerminkan latensi yang lebih rendah dan peningkatan infrastruktur," jelas OpenSignal.