VIDEO: Inilah Enam Laga Tinju Paling 'Gila' di Dunia

Ardi Mandiri Suara.Com
Jum'at, 01 Mei 2015 | 13:39 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Minggu (3/4/2015) esok para pecinta olahraga tinju di Tanah Air akan menjadi saksi salah satu duel paling akbar abad ini, yang mempertemukan Floyd Mayweather dengan Manny Pacquiao.

Pertarungan antara dua juara dunia ini sudah dinantikan selama bertahun-tahun dan menambah deretan daftar duel paling akbar di dunia. Berikut adalah enam pertarungan terbesar yang pernah disaksikan oleh dunia:

Max Schmeling vs Joe Louis (New York City, 1936)
Laga kelas berat ini sangat kental dengan aroma politik karena digelar menjelang Perang Dunia II. Schmeling asal Jerman melawan petinju Amerika Serikat, Louis di Yankee Stadium, New York.

Schmeling dengan mudah mengalahkan Louis, petinju karir kulit hitam pertama AS. Di ronde keempat Louis sudah dipaksa mencium kanvas. Louis berhasil bangkit kembali, tetapi menjadi bulan-bulanan Schmeling di ronde berikutnya. Pada ronde 12 ia kembali jatuh oleh sebuah uppercut keras.

Itu adalah kekalah pertama Louis, yang dijuluki Brown Bomber. Ia baru merasakan kekalahan 15 tahun kemudian. Louis sendiri berhasil membalas kekalahannya atas Schmeling pada 1941.

"Untuk kemenangan yang indah suami Anda, petinju besar Jerman, saya harus mengucapkan selamat kepada Anda dari hati yang paling dalam," pesan Kanselir Jerman, Adolf Hitler, kepada istri Schmeling.

Joe Frazier vs Muhammad Ali (New York City, 1971)

Laga yang dikenal dengan sebutan "Pertarungan Abad Ini" adalah duel brutal yang berlangsung dramatis sepanjang 15 ronde.

Ali memulai pertarungan dengan bagus, tetapi Frazier dengan garang menghunjaninya dengan pukulan demi pukulan untuk merebut kemenangan berkat keunggulan angka di akhir laga.

Ali, yang penuh memar, sempat dipukul jatuh di ronde terakhir. Ia berhasil bangkit lagi untuk terhindar dari kekalahan KO. Itu adalah kekalahan pertama Ali di tinju profesional.

Tiga tahun kemudian Ali membalas Frazier di sebuah laga non-gelar, dan pada 1975 kembali mengalahkan Frazier dalam pertarungan yang masyur dengan nama "Thirlla in Manila".

"Tak ada yang bisa memukul sekeras Frazier," kata Ali seusai pertarungan.

Muhammad Ali v George Foreman (Kinshasa, Zaire, 1974)

 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI