Suara.com - Gerakan penolakan terhadap rencana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto, semakin meluas. Dua ormas Islam besar, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, juga menolak keras usulan tersebut.
Tokoh NU, KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus, menyebut banyak kiai menjadi korban pelanggaran HAM pada masa Orde Baru. Ia menegaskan, selama berkuasa, Soeharto menekan kebebasan ulama hingga memaksa sebagian tokoh agama mundur dari jabatan mereka.
Gus Mus juga menilai, banyak pejuang bangsa dan kiai lain yang lebih layak disebut pahlawan, namun keluarganya tidak pernah meminta gelar tersebut demi menjaga keikhlasan amal mereka.
Ia bahkan menyindir warga NU yang mendukung usulan gelar untuk Soeharto sebagai orang yang tidak memahami sejarah.
Host/Video Editor:Gita/Matthew