Astronom Tri L Astraatmadja: Perjalanan Antariksa Baru Sebatas Tepi Pantai

Senin, 12 Oktober 2020 | 20:17 WIB
Astronom Tri L Astraatmadja: Perjalanan Antariksa Baru Sebatas Tepi Pantai
Ilustrasi wawancara. Tri L Astraatmadja, astronom Indonesia di Amerika Serikat. [Foto: Dok. Carnegie / Olah gambar: Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Salah satu peserta visiting professor itu Dwi Hartanto [dikenal dengan skandal Dwi Hartanto, Oktober 2017] yang ketahuan mengaku-ngaku sebagai ahli roket. Kasusnya sempat besar 2-3 tahun lalu. Dia ikut dalam program itu. Jadi bisa dibayangkan kalo ada orang kayak begitu, seperti itu bisa masuk ya seperti apa pemeriksaan latar belakangnya.

Tapi program seperti itu ada dan kita sebenarnya juga punya ikatan dengan perguruan tinggi kan. Sebagai alumni ITB, aku bisa kontak dosen-dosen di sana.

Artinya kan Tri bisa beperan sebagai contact person, membuka akses.

Iya, bisa.

Pertanyaan terakhir: menurut Tri mengapa orang-orang Indonesia nampaknya kurang tertarik menggeluti bidang STEM [science, technology, engineering, and math], terutama di kalangan anak-anak milenial?

Ya, atau pengen jadi youtuber.

Aku pikir masalahnya adalah dari cara bagaimana kita memperkenalkan science sejak usia dini. Dan memperkenalkan di sekolah dimana science hanya dipandang sebagai tumpukan fakta dan rumus-rumus, bukan seuatu yang bisa dipakai untuk menjelajah alam kita atau mengapresiasi fenomena alam yang ada dan untuk coba mencari tahu. Jadi akhirnya science hanya dilihat sebagai sebuah kitab, kumpulan kitab yang isinya dalil-dalil, kita aja bahkan menyebut dalil kadang-kadang, jadi hukum Newton begini begini..jadi cara pandang kita tuh justru menjadi lebih sempit karena belajar science. Itu karena kita menganggap itu sebagai sesuatu yang saklek.

Bisa juga karena sistem pembelajaran science yang kurang menarik ya?

Aku pikir perspektifknya itu musti diubah. Jadi bagaimana kita lbih pada cara kita memperkenalkan science.

Baca Juga: Kepala LAPAN: Kiamat Bisa Terjadi di Bumi Jika Satelit Terganggu

Kalau science dengan agama, apa bisa juga jadi faktor yang memengaruhi?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI