Prof Kusnandi Rusmil: Vaksin Covid-19 Bisa Mencegah, Jaga Jarak Tetap Perlu

Jum'at, 27 November 2020 | 15:02 WIB
Prof Kusnandi Rusmil: Vaksin Covid-19 Bisa Mencegah, Jaga Jarak Tetap Perlu
Ilustrasi wawancara. Prof Kusnandi Rusmil saat berbicara di webinar Suara.com terkait vaksin Covid-19.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Apakah ada tim independen yang pantas memberikan (soal) nilai 90 atau 92 persen efektivitas, atau memang si perusahaan farmasinya sendiri?

Ya, biasanya sih yang bilang itu lulus uji klinis itu, adalah kalau di Amerika FDA-nya. Jadi, setahu saya, walaupun Pfizer atau apa, belum lulus fase 3. Belum, belum ada yang lulus. Semuanya paling cepat nanti akhir November, jadi belum ada yang lulus. Sehingga efektivitasnya yang mengumumkan seharusnya nantinya itu adalah FDA dari Amerika.

Jadi bukan dari perusahaannya. Kecuali kalau sudah lulus fase 3, sudah, ini nanti di dalam leaflet-nya boleh (disebutkan) dalam uji klinis fase 3 sekian persen, sekian persen, boleh. Tapi kalau sekarang diumumkan, lulus fase 3 juga belum. Jadi, nanti harusnya FDA yang memberikan rekomendasinya, kayak kita (Indonesia) Badan POM-nya lah.

Kira-kira kapan kita semua akan aman dari virus Corona, dan kapan vaksin ini benar-benar bisa efektif?

Seandainya ada vaksin, di samping tadi, kita mesti memenuhi kaidah-kaidah kesehatan, yaitu jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, jangan ngumpul-ngumpul kalau nggak perlu, dan hindari kerumunan, dan mandi kalau habis pergi. Kalau ada vaksin, pakailah vaksin itu. Untuk sementara, itu akan mencegah.

Vaksin itu kan mencegah penyakit. Penyakit ini ada, ada penyakit ini (Covid-19). Dalam 10 bulan, 11 bulan ini, sudah sebegitu banyak yang kena penyakit ini, dan yang meninggal juga banyak. Jadi, jangan dianggap enteng.

Jadi semuanya, kita harus serius. Kita harus serius supaya kita terhindar dari itu, keluarga kita terhindar dari penyakit ini. Karena memang dokter yang meninggal karena penyakit ini cukup banyak, sudah ratusan. Petugas kesehatan kolaps kena Covid. Ya, jadi kita harus hati-hati. Jangan sembarangan. Walaupun angka kesembuhannya relatif tinggi, nah itu kan (juga soal) daya tahan tubuh.

Yang penting sekarang kita hindari itu. Kalau ada vaksin, pakailah vaksin itu, karena vaksin itu akan mencegah penyakit, seperti kita memakai vaksin influenza, pakai vaksin untuk campak, rubella. Pakailah. Itu kan untuk mencegah penyakit supaya nggak kena. Nanti kalau kita ada vaksin, pakailah vaksin itu. Itu harapan saya.

(Saat ini) Ada banyak pengembangan vaksin. Bagaimana dengan obat?

Jadi secara khusus, uji klinis untuk pengobatan Covid-19 itu belum selesai. Uji klinis itu belum selesai, jadi sedang dilakukan. Jadi, sekarang ini obat yang spesifik untuk virus Covid itu belum ada. Yang ada, obat spesifik untuk virus pada umumnya. Jadi belum spesifik (Covid-19). Belum diuji coba secara fase 1, fase 2, fase 3, (hingga) izin dari Badan POM. Nah, itu belum selesai, masih dalam proses.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI