Suara.com - Perkembangan Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence telah semakin pesat dan bagi banyak orang ia menjadi seperti buah simalakama: bisa menjadi alat bantu kerja dan di sisi lain, ia adalah ancaman yang bisa merampas tempat mencari sesuap nasi.
Tapi menurut Ananda Prasetya, VP of Big Data & AI Alibaba Cloud Indonesia, AI sebenarnya adalah alat yang bisa membantu banyak pekerjaan dan bisnis. Meski jika disalahgunakan, juga bisa menjadi ancaman.
Karenanya menurut Ananda, tantangan terbesar pemanfaatan AI adalah pada sisi etika. AI, tegas dia, harus dimanfaatkan untuk kebaikan bersama.
Berikut adalah petikan wawancara Ananda Prasetya dengan Ria Rizki Nirmala Sari dari Suara.com yang dilakukan beberapa waktu lalu:
Halo Mas Ananda Prasetya.
Selamat siang.
AI kan begitu canggih, sampai-sampai membuat masyarakat khawatir gara-gara teknologi ini kerjaan gue hilang. Apakah AI, terutama di Indonesia, bisa menggantikan peran manusia?
Menurut saya sih tentu saja tidak ya. Karena Generative AI itu bisa kita anggap sebagai tools yang sebenarnya apa ya, membuka peluang dan potensi baru.
AI itu adalah alat yang dapat membantu kita untuk mencapai suatu tujuan danbukan untuk menggantikan posisi manusia sepenuhnya sih.
Baca Juga: AI atau Sekadar Jargon? Gibran dan Kecanggihan Teknologi yang Diperdebatkan
Generative AI itu sebenarnya ada tantangan khusus enggak sih Mas?
Jadi sebenarnya tantangan dalam penerapan dari generative AI ya terutama itu dari sisi etika dan keamanan, bagaimana caranya kita bisa memanfaatkan AI untuk kebaikan bersama.
Karena AI bisa saja digunakan untuk kejahatan, misalnya deepfake. Banyak sekali saat ini orang menggunakan deep fake untuk membobol bank misalnya dan sebagainya.
Dan yang kedua itu dari sisi adopsi AI itu sendiri. Banyak perusahaan yang sedang melakukan proof of concept, bagaiman caranya bisa mengadopsi AI untuk kebutuhannya mereka.
Dan yang terakhir itu tentunya berhubungan sama creative industry terutama yang generative capability. Soal kepemilikan dan hak cipta. Karena AI itu dia belajar melalui set of data training dan terkadang, banyak AI di luar sana yang karakteristiknya mengambil dari karakteristik yang secara umum digunakan misalnya seperti Pixar dan AI bisa meniru itu, itu sekarang masih di grey area.
Generative AI dari Alibaba Cloud, Qwen 2.5, baru diluncurkan pada Januari 2025. Apa sih sebenarnya Qwen Model dari Alibaba Cloud?