Saya bisa bilang itu mitos. Saya telah bekerja sejak muda, dan meskipun ada waktu untuk haid dan melahirkan, itu hanya dibesar-besarkan. Pemerintah juga merencanakan cuti melahirkan selama empat bulan dan empat hari kerja seminggu.
Ini memang meringankan, terutama dengan empat hari work from home (WFH) khusus perempuan, tetapi tidak bisa diterapkan secara keseluruhan.
Bagaimana dengan perempuan single parent yang juga pekerja, apakah mereka bisa tetap produktif?
Menurut saya, perempuan single parent atau yang tidak punya anak seringkali lebih produktif dan mudah dihubungi. Mereka masih bisa menjawab pesan di atas jam 10 malam karena anak-anak mereka sudah tidur. Itu sangat mengagumkan. Jika dihubungi sebelumnya, mereka akan kerepotan karena anak-anak mereka belum tidur atau sedang belajar. Apalagi sekarang, sekolah sangat membutuhkan keterlibatan orang tua, sekitar 70-80%. Selalu ada program sekolah yang membutuhkan perhatian dan partisipasi orang tua.
Sebagai seorang ibu, bagaimana cara mengajarkan anak perempuan memilih pasangan agar tidak berbahaya (red flag)?
Menurut saya, zaman sekarang tidak perlu diajarkan secara langsung, karena anak-anak bisa mendapatkan pengetahuan dari YouTube atau sumber lainnya. Yang penting adalah kita, sebagai orang tua, memiliki hubungan yang terbuka dengan anak dan memahami karakter mereka. Saya sendiri punya cucu yang satu terbuka dan satu lagi sensitif.
Untuk yang sensitif, perhatian lebih pada kesehatan mentalnya sangat penting. Anak-anak sekarang pintar dan sudah tahu tentang pacaran yang merugikan. Kita hanya perlu memberikan pendekatan dan ajaran agama. Semua informasi sudah tersedia di masyarakat dan media sosial, jadi mereka sudah tahu banyak.
Sebagai seroang nenek, bagaimana cara agar anak cucu tetap dekat dengan Tuhan?
Setiap minggu, saya mengajak mereka ke sekolah Minggu karena saya seorang Kristen. Selain itu, saya juga meminta guru agama datang ke rumah seminggu sekali. Saya lebih khawatir pada laki-laki karena melawan nafsu dan tetap di jalan yang benar itu sulit. Jadi, dengan pendekatan agama secara rutin, saya berharap mereka tetap dekat dengan Tuhan.
Adakah pesan untuk perempuan muda agar sukses dari hasil karya sendiri?