Indah Permatasari, dari Akting yang Diremehkan hingga Bisa Sabet Penghargaan

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 18:40 WIB
Indah Permatasari, dari Akting yang Diremehkan hingga Bisa Sabet Penghargaan
Indah Permatasari saat bertandang ke kantor Suara.com yang berlokasi di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu (17/7/2024). [Suara.com/Ramadhani Arie Nugroho]

Nggak tau ya. Makan ya makan, minum air putih, membawa situasi yang menyenangkan aja. Itu kan di mindset juga, pikiran positif, imun juga insya Allah kuat.

Lanjut ke film yang mulai di 2011, sudah belasan tahun ini, mana yang paling menantang?

Buat aku setiap judul ataupun gender itu mempunyai tantangan masing-masing.

Misalnya drama, Ada emosional yang di dalam gitu. Kalau komedi, memikirkan timing yang pas, diksi lucu sehingga membuat situasi menyenangkan.

Kalau horor, jam tidur bisa terbalik. Banyak juga adegan menantang, pakai sling, lain-lain, yang effort banget untuk scene itu.

Buat aku sama aja, tergantung porsi di situ. Jadi menurut aku sama aja.

Film paling memorable?

Mungkin Rudy Habibie, karena film itu tempat dimana aku belajar banget. Banyak nama-nama besar, sedangkan aku dari sinetron, main film, ada rasa ‘gue bisa nggak sih?’ Ada juga orang yang nggak percaya, 'emang Indah Permatasari bisa main Rudy Habibie' Kan disandingkan dengan pemain lain seperti Reza Rahadian, Chelsea Islan, Pandji Pragiwaksono.

Mereka semua kan udah punya nama besar sementara aku nongol dengan porsi yang banyak juga pada saat itu. Tapi, di Rudy Habibie juga, Aku mendapatkan piala di Festival Film Bandung sebagai pemeran pembantu.

Baca Juga: Film Sakaratul Maut, Angkat Kisah Tentang Khodam Hingga Warisan

Itu adalah usaha yang aku lakukan cukup besar.

Denger ada omongan itu juga?

Bukan dari aku langsung sih yang mendengarkan tapi dari tim yang, ada orang yang ‘kayaknya ini orang nggak bisa main di film ini’. Aku yang, oh yaudah.

Kalau ada orang seperti itu kan kita berasa kayak oke gue, akan menunjukkan kemampuan aku.

Menghadapi ujaran yang tadi dibilang, perempuan suka baper. Kamu gimana?

Iya, of course. Tapi itu sebuah acuan untuk kita lebih gesit lagi. Karena mungkin omongan orang itu benar, Kan kalo enggak ada hasilnya kan kita gak tau apakah kita bisa atau enggak. Nah dari omongan itu juga bisa mendorong aku untuk melakukan belajar lebih keras lagi.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI