Kebijakan BI Dorong Penguatan Rupiah dan IHSG
Esti Utami Suara.Com
Rabu, 15 April 2015 | 11:06 WIB

"Kebijakan Bank Indonesia yang mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI rate) menjadi salah satu faktor mata uang rupiah bergerak menguat terhadap dolar AS," kata pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Menurut dia, keputusan BI itu dinilai masih sejalan dengan target inflasi domestik sebesar empat plus minus satu persen pada 2015 dan 2016, serta tercapainya defisit transaksi neraca berjalan di kisaran 2,5-3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dalam jangka menengah.
Selain itu, lanjut dia, Rupiah juga mendapat sentimen positif dari neraca perdagangan Indonesia yang diperkirakan kembali mencatatkan surplus pada Maret 2015. Sebelumnya, neraca perdagangan Januari-Februari mencetak surplus masing-masing 710 juta dolar AS dan 738 juta dolar AS.
"Neraca perdagangan Indonesia diperkirakan kembali surplus seiring dengan harga minyak dunia yang masih dalam tren pelemahan," katanya.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan bahwa beberapa data ekonomi AS yang diumumkan tidak begitu baik pada Selasa (14/4) malam menjadi salah satu faktor mata uang dolar AS bergerak melemah.
Departemen Perdagangan AS mencatat penjualan ritel AS untuk Maret naik 0,9 persen dari bulan sebelumnya, namun angka itu masih di bawah konsensus pasar sebesar 1,1 persen.
Selain itu, lanjut dia, lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) juga memangkas proyeksi produk domestik bruto (PDB) AS untuk 2015 serta 2016.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu juga dibuka menguat sebesar 7,12 poin atau 0,13 persen ke posisi 5.426,23.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada memperkirakan kondisi bursa saham global dapat sedikit lebih positif sehingga pelemahan indeks BEI dalam beberapa hari terakhir ini dapat dimanfaatkan investor untuk kembali mengakumulasi saham dan IHSG pun dapat lebih terbatas penurunanya.
"Pada perdagangan Rabu (15/4) ini, IHSG diperkirakan bergerak pada rentang 5.400-5.456 poin," katanya. (Antara)
BERITA TERKAIT
Tingkatkan Keselamatan, Balai TNGR Lakukan Perbaikan Jalur Pendakian Gunung Rinjani
29 Juli 2025 | 10:32 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 10:20 WIB
Bisnis | 09:15 WIB
Bisnis | 09:14 WIB
Bisnis | 09:04 WIB
Bisnis | 08:10 WIB
Bisnis | 08:01 WIB
Bisnis | 07:53 WIB
Bisnis | 07:37 WIB
Bisnis | 07:15 WIB