Indonesia Dorong Asing Investasi Pembangkit Listrik
Jum'at, 17 April 2015 | 12:04 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Sebab saat ini Indonesia tengah membangun 14 kawasan industri. Kawasan itu membutuhkan pasokan listrik yang besar. Pemenuhan kebutuhan tersebut tidak sekadar sampai di level cukup, tetapi harus dapat diandalkan.
Menteri Perindustrian Saleh Husin menjelaskan infrastruktur pembangkit listrik itu bisa dibangun oleh negara-negara yang menguasai teknologi tinggi di sektor kelistrikan.
"Indonesia terbuka pada semua negara termasuk Polandia untuk menanamkan modalnya. Jadi, kita berharap mereka tidak hanya membawa masuk dana, tapi juga teknologi," kata Saleh Husin dalam keterangannya, Jumat (17/4/2015).
Hari ini Saleh Husin bertemu dengan pengusaha Polandia. Polandia salah satu negara yang ingin berinvestasi di sektor pembangkit listrik di kawasan-kawasan industri.
"Kawasan industri ini tentu saja memerlukan penyediaan listrik. Dalam kurun waktu 2015-2019, Indonesia memerlukan sumber daya listrik sebesar 35,5 gigawatt (GW)," jelasnya.
Di antara ke-14 kawasan yang membutuhkan pasokan listrik itu di antaranya kawasan industri di Teluk Bintuni, Papua Barat membutuhkan 300 Mega Watt (MW), Morowali di Sulteng 2000 MW, Konawe di Sultra memerlukan pembangkit berkapasitas 2x1000 MW. Sedangkan kawasan industri Batulicin Kalsel diperhitungkan memerlukan 2650 MW dan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik butuh pasokan 420 MW untuk peleburan tembaga dan produksi permesinan.
Sampai saat ini perusahaan dari Republik Rakyat Tiongkok sudah menanamkan modalnya di Kawasan Industri Morowali, Sulteng. Nilai investasi pada kawasan industri tersebut adalah sekitar Rp 49,7 triliun atau setara dengan 36,9 miliar dollar AS.
Kementerian Perindustrian juga telah menghitung kebutuhan energi 14 kawasan industri yang sebagian besar berada di Indonesia timur seperti Sulawesi, Maluku, Papua, selain Sumatera dan Kalimantan serta Gresik di Jawa Timur.
BERITA TERKAIT
Pencurian Listrik, PLN Cikupa Rugi Rp151 Miliar per Tahun
15 April 2015 | 11:35 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 15:18 WIB
Bisnis | 13:31 WIB
Bisnis | 11:43 WIB
Bisnis | 11:29 WIB
Bisnis | 11:21 WIB
Bisnis | 11:01 WIB