Ekonomi Melambat, Penjualan Suzuki Turun 18 Persen

Jum'at, 05 Februari 2016 | 18:22 WIB
Ekonomi Melambat, Penjualan Suzuki Turun 18 Persen
Logo merek mobil Suzuki (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perlambatan ekonomi global yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia telah membuat sebagian industri otomotif terkena dampak. Soalnya, daya beli masyarakat menurun.

Seperti yang dirasakan perusahaan otomotif asal Jepang, Suzuki. Suzuki mengalami penurunan penjualan sebesar 18 persen sepanjang 2015.

"Sepanjang 2015 Suzuki telah mampu menjual kendaraan roda empat sebesar 1,031, 422 unit. Angka ini mengalami penurunan sekitar 18 persen jika dibandingkan periode yang sama pada 2014 sebesar 1,195,405 unit," kata Deputi Managing Director 4W PT. Suzuki Indomobil Sales, Davy J. Tuilan, dalam konferensi pers di Kuningan, Jakarta Pusat, Jumat (5/2/2016).

Ia menjelaskan selain faktor daya beli masyarakat, penyebab penjualan Suzuki turun adalah para leasing takut memberikan kredit kepada konsumen.

"Selama ini kan kalau mau beli mobil, 70 persen itu melalui leasing. Jadi mereka pada takut kalau mau kasih kredit. Karena, banyak yang defaulted karena perlambatan ini. Jadi dia memperketat untuk pemberian kredit. Konsumen yang dulunya pernah kredit aja, kalau mau ngajuin lagi harus survei lagi. Padahal kan tinggal kasih aja karena dulu pernah kredit kan," katanya.

Hanya saja, kata Davy, penurunan penjualan mobil jenis Low Cost Green Car tidak terlalu banyak.

"Untuk ada LCGC, kalau nggak ada penjualan kita bisa turun sangat jauh. Yang LCGC juga mengalami penurunan sekitar 15 persen," katanya.

Davy tetap optimistis pasar industri otomotif Tahun Monyet Api ini akan lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI