Suara.com - Dalam satu tahun terakhir, perkonomian di Indonesia mengalami perlambatan yang cukup signifikan. Hal ini telah berdampak kepada daya beli masyarakat yang menurun.
Kendati demikian, salah satu situs jual beli properti online yakni Rumah.com mengaku sektor properti masih bisa tumbuh ditengah perlambatan ekonomi.
"Memang trennya sekarang perekonomiam sedang menurun. Penjualan properti tidak terlalu tumbuh signifikan. Tapi masih ada pertumbuhan, walau tidak terlalu banyak," kata Country Manager Rumah.com, Wasudewan saat menggelar media gatering di kantor Rumah.com, Jakarta Selatan, Kamis (23/6/2016).
Ia pun mengaku, kondisi perekonomian aaat ini berada dalam posisi yang benar-benar tiarap. Namun, para pengembang mulai pintar mengatur beberapa strategi agar bisnisnya bisa tetap mengalami pertumbuhan.
Salah satu strategi yang dilakukan oleh para pengembang tersebut adalah dengan meluncurkan properti yang menyasar Masyarakat Menengah Kebawah (MBR).
"Contohnya nih belum lama ini Agung Podomoro Group yang meluncurkan apartemen harganya menengah kebawah. Jumlahnya sampai ribuan," katanya.
Dan saat ini, lanjut Wasudewan, perlambatan ekonomi tidak berpengaruh signifikan kepada jasa jual beli properti secara online. Hal ini justru membantu para pengembang untuk belanja iklan.
"Kalau di online nggak masalah. Karena kan biaya pasang iklan nggak besar tapi richnya banyak. Nggak harus pasang bilboard sampe miliaran, terus nggak terlalu berpengaruh," tegasnya.