“Kenapa sepuluh tahun kami bekerja hanya dinilai 2 bulan upah. Sampai akhir Juli ditunggu tidak ada kemajuan, setelah dua bulan ditunggu mereka menaikkan 1 PMTK,” katanya.
Karyawan pun kata Tarmuji, menduga manajemen sengaja mengulur-ulur waktu biar perjuangan ini melelahkan dan kemudian rontok.
“Terbukti dengan cara itu membuat psikologis kami terganggu, beberapa teman yang berhadapan dengan desakan ekonomi, akhirnya menerima (tawaran perusahaan),” kata Tarmuji.
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menyambut baik komitmen Menteri Hanif untuk menyelesaikan PHK Karyawan Koran Sindo. Ketua AJI Indonesia Suwarjono menyampaikan, masalah ketenagakerjaan media menjadi concern AJI saat ini dan ke depan menurutnya, trend PHK diprediksi akan terus terjadi.
“Trend itu terbaca sejak dua tahun terakhir ada yang namanya sunset media, terutama yang platform cetak. Ini yang kita rasakan,” katanya.
AJI pada pertemuan dengan Menaker Hanif, juga menyerahkan Buku Laporan Akhir Tahun AJI 2017 yang banyak mengupas sisi sunset bisnis industri media media. Suwarjono mengatakan, ada dua isu utama di media cetak yaitu pengurangan oplah akibat pergeseran pembaca yang beralih ke online dan dari sisi bisnisnya. Lantaran pelanggannya, berkurang mengakibatkan pemasang iklan juga berkurang.
“Akhirnya berdampak pada efisiensi dan penutupan besar-besaran. Ada banyak sebetulnya yang mem-PHK-kan karyawan, tapi sebagian bisa beres di urusan pesangon tidak sampai ribut-ribut,” katanya.