"BBM jenis solar tambahan sudah sampai sekitar 4.000 liter tadi pagi, selanjutnya Pertalite sebanyak 4.000 liter, dan pasokannya akan ditambah setiap hari," ujarnya.
Rini meminta agar Pertamina mengoptimalkan pelayanan "jemput bola" dengan menggunakan mobile dispenser dan ditargetkan pada Selasa (2/10/2018) sudah tersedia minimal dua unit mobile dispenser.
Bantuan tanggap darurat dari para BUMN pun masih terus mengalir. Bantuan berupa sembako dan kebutuhan darurat seperti tenda, alas tidur dan terpal serta bahan pokok yang terdiri dari beras, gula, minyak goreng, mie instan, air mineral, sarden dan makanan bayi.
Bahkan, demi menjamin pasokan beras, Perum Bulog pun telah menyalurkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang siap disalurkan minimal 200 ton per provinsi dan 100 ton per kota/kabupaten. Serta bantuan sembako melalui program BULOG PEDULI senilai lebih dari Rp250 juta.
Untuk memudahkan distribusi bantuan dan evakuasi, Pelindo IV juga telah membuka tiga posko distribusi di Makassar, Balikpapan dan Bitung untuk kemudian dikirimkan ke Pelabuhan Pantoloan. Untuk mendukung hal tersebut, Pelni pun mengerahkan enam armadanya yakni KM Lambelu, KM Labobar, KM Binaiya, KM Egon, KM Dobonsolo dan KM Lognus 1 untuk melayani penyaluran bantuan sembako, relawan dan medis ke Pelabuhan Pantoloan, juga untuk evakuasi masyarakat keluar dari Palu. KM Lambelu sendiri sudah bertolak dari Palu membawa 294 pengungsi dengan tujuan akhir Makassar pada pukul 19.30 WITA.
Begitupun dengan ASDP Indonesia Ferry yang mengerahkan kapal motor penyebrangan (KMP) Julung-Julung dari pelabuhan Toli-Toli ke Pelabuhan Taipa Palu dengan memuat berbagai macam bantuan berupa pakaian, selimut, tandon air dan kebutuhan lainnya. (Antara)