Este Lauder PHK 3.200 Karyawan, Segini Pesangon Diterima

Kamis, 21 Agustus 2025 | 13:33 WIB
Este Lauder PHK 3.200 Karyawan, Segini Pesangon Diterima
Ilustrasi salah satu Estee Lauder Double Powder Sheer Flattery Loose Powder. (Blibli)

Suara.com - Saham Estée Lauder anjlok sekitar 5 persen setelah produsen produk kecantikan tersebut memperingatkan akan kehilangan laba setahun penuh.

Hal ini tentunya akan berpengaruh pada pemangkasan karyawan.

Perusahaan pun telah menyetujui 3.200 pemutusan hubungan kerja (PHK).

Hal ini berdasarkan rencana restrukturisasi yang diumumkan sebelumnya.

Adapun, Estée Lauder mengatakan telah menyetujui 3.200 PHK per 13 Agustus, dengan pesangon dan biaya lainnya sebesar 747 juta dolar AS.

Sehingga, jumlah total PHK dapat mewakili hingga sekitar 12 persen dari tenaga kerja perusahaan.

"Saya telah mengatakannya berkali-kali, ini adalah transformasi organisasi terbesar yang telah kami lakukan dalam sejarah kami,. Budaya terus berkembang dan berubah, tetapi kami benar-benar mendorong ambisi dan akuntabilitas," kata Kepala Eksekutif Stéphane de La Faverie dilansir dari Market Watch, Kamis (21/8/2025).

Secara keseluruhan, perusahaan memperkirakan restrukturisasi dan perubahan lainnya berkisar antara 1,2 miliar dolar AS hingga 1,6 miliar dolar AS untuk biaya karyawan.

Lalu, biaya terkait aset, pemutusan kontrak, dan lainnya.

Baca Juga: 3.000 Ribu Pekerja Airbus Mogok Kerja, Minta Naik Gaji

Restrukturisasi ini akan menghasilkan penghematan biaya tahunan sebesar 800 juta dolar AS hingga 1 miliar dolar AS untuk meningkatkan margin operasional.

Serta mendorong investasi ulang di area yang berhadapan langsung dengan konsumen guna mendorong pertumbuhan penjualan yang berkelanjutan.

Ke depannya, Estée Lauder mengatakan pihaknya memperkirakan sekitar 100 juta dolar AS mengenai hambatan terkait tarif akan memengaruhi profitabilitas tahun fiskal 2026.

Nantinya, bakal mempertimbangkan potensi kenaikan harga.

Selain itu, perusahaan menyatakan, telah memutuskan untuk mengurangi eksposurnya terhadap aktivitas pengecer.

Pasalnya, hal ini juga berdampak pada pendapatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI