Strategi Bos Pajak Baru Tutup Shortfall Pajak yang Selangit

Jum'at, 01 November 2019 | 15:34 WIB
Strategi Bos Pajak Baru Tutup Shortfall Pajak yang Selangit
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik Direktur Jenderal Pajak, Suryo Utomo, Jumat (1/11/2019) pagi di Kementerian Keuangan, Jakarta. [Suara.com/Mohammad Fadil Djailani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak, Suryo Utomo harus menerima beban berat untuk mengejar target setoran. Pasalnya, dia dilantik kurang dari 2 bulan sebelum tahun kalender 2019 habis.

Apalagi tahun ini diprediksi shortfall penerimaan perpajakan bakal melebar dari target yang ditetapkan sebesar Rp 140 triliun.

Lantas apa yang bakal dilakukan Suryo Utomo untuk mengejar target tersebut?

"Kami akan menyelesaikan 2019 dulu yang di depan mata. Action dan effort lah akan kami lakukan," kata Suryo saat ditemui seusai pelantikan dirinya di Kementerian Keuangan, Jumat (1/11/2019).

Dia mengakui bakal melakukan konsolidasi internal untuk merumuskan dan memetakan potensi-potensi penerimaan perpajakan yang saat ini belum begitu maksimal.

Suryo juga menuturkan, belum bisa menghitung secara rinci berapa potensi shortfall penerimaan perpajakan, jika angka defisit anggaran melebar.

Ia baru bisa memastikan bakal memitigasi risiko melesetnya penerimaan pajak yang diperkirakan mencapai Rp 140 triliun pada tahun ini.

Caranya, dengan mengkaji kembali potensi pos penerimaan negara lain untuk menutup kekurangan setoran pajak.

"Nanti dihitung dulu. Ini kan belum selesai. Ada ALM (Asset and Liability Management) nanti. Kami konsolidasi dulu seperti apa," ucapnya.

Baca Juga: Jarang yang Tahu, Dirjen Pajak Suryo Utomo Punya Motor yang Jago Ngebut Ini

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pagi ini Jumat (1/11/2019) secara resmi melantik Suryo Utomo menjadi Direktur Jenderal Pajak baru, menggantikan Robert Pakpahan yang masuk usia pensiun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI