Benang Kusut Sistem Logistik, Menko Luhut: Kita Ingin Efisien

Kamis, 18 Maret 2021 | 16:11 WIB
Benang Kusut Sistem Logistik, Menko Luhut: Kita Ingin Efisien
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam acara Launching Batam Logistic Ecosystem, Kamis (18/3/2021). [Suara.com/Muhammad Fadil Djailani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah tampaknya mulai serius membenahi benang kusut sistem logistik Tanah Air.

Berdasarkan studi Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), saat ini biaya logistik Indonesia mencapai 25,3 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Angka itu jauh lebih tinggi dari Singapura atau Malaysia, yang hanya sebesar 13 persen dari PDB.

"Negara di seberang kita 13 persen, kita 25,3 persen. Masak beda hampir 10 persen, 9 koma sekian persen," kata Luhut dalam peluncuran Batam Logistic Ecosystem (BLE), Kamis (18/3/2021).

Maka dari itu, pemerintah akan menerapkan sistem National Logistic Ecosystem (NLE), di mana Batam Logistic Ecosystem menjadi salah satu pionirnya.

Sistem ini diharapkan bisa mengurai benang kusut logistik yang membuat logistik RI lebih mahal dari negara tetangga.

"Kita penginnya efisien, itu saja. Jadi ada B2B, G2G, jadi kita semua pengin Indonesia bisa bersaing dari cost," katanya.

Luhut menyatakan, adanya platform sistem logistik ini diharapkan makin membuat kepincut para investor asing untuk datang ke Indonesia.

Pemerintah secara resmi meluncurkan Batam Logistic Ecosystem (BLE) yang merupakan bagian dari National Logistic Economy (NLE) di Batam, tujuan dibentuknya sistem ini demi membuat sistem logistik tanah air lebih kompetitif.

Baca Juga: Batam Logistics Ecosystem Resmi Diluncurkan Hari Ini

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, BLE menjadi pionir dalam penataan sistem logistik nasional. Dia berharap BLE bisa memperbaiki iklim investasi di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI