Daya Tarik Investasi, PGN Pasok Gas ke Kawasan Industri Kendal dan Batang

Jum'at, 21 Mei 2021 | 17:21 WIB
Daya Tarik Investasi, PGN Pasok Gas ke Kawasan Industri Kendal dan Batang
ILUSTRASI - Proyek pembangunan pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk. [Dok PGN]

Jawa Tengah, sebagai provinsi berpenduduk terbanyak ketiga di indonesia, memerlukan lapangan pekerjaan yang terus bertumbuh untuk menggerakkan perekonomian daerah.

“Layanan gas bumi ke KI Kendal dan KIT Batang juga menjadi milestone baru bagi PGN untuk membuka pasar baru di Jawa Tengah. Kedua kawasan industri tersebut sebagai pasar pontensial gas bumi, semoga terus bertumbuh sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan menjadi bagian dari upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional,” ujar Haryo.

Komitmen PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero) untuk menyediakan infrastruktur dan pasokan gas bumi di Jawa Tengah, telah dimulai sejak tahun 2014 melalui penyaluran gas bumi dengan jaringan gas di kawasan Industri Tambak Aji, penyediaan gas untuk Pembangkit Listrik Tambak Lorok, penyaluran gas ke 7.093 rumah tangga di Kota Semarang dan Kab Blora.

Sampai saat ini PGN menyalurkan gas bumi ke 13 pelanggan industri komersial di Kawasan Industri Tambah Aji dan Wijaya Kusuma melalui gas pipa dan CNG. Total volume penyerapan gasnya mencapai 23,85 BBTUD.

Selain itu, Pertagas, Anak Perusahaan PGN, telah menyiapkan uji komersial untuk pengoperasian pipa transmisi gas bumi sepanjang 268 Km yang akan membawa gas bumi dari Gresik ke Semarang.

Secara keseluruhan, saat ini PGN telah menyalurkan gas bumi kepada 75 kawasan industri di Indonesia di mana jumlah pelanggan yang dilayani dalam kawasan sebanyak 636 industri dengan volume konsumsi gas sebesar 236 BBTUD.

“Ketersediaan gas bumi dan infrastrukturnya termasuk menjadi komponen vital dalam pengembangan suatu kawasan industri. Ketika sudah aktif diutilisasi nanti, semoga dapat menumbuhkan kegiatan ekonomi Jawa Tengah melalui industri-industri baru yang produktif."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI