Peduli Kelestarian Alam, BNI Kembangkan Hutan Organik di Megamendung

Sabtu, 19 Juni 2021 | 21:02 WIB
Peduli Kelestarian Alam, BNI Kembangkan Hutan Organik di Megamendung
BNI dan Hutan Organik di Kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor. (Dok: BNI)

Seperti kita tahu, banyak aktivitas manusia telah menghasilkan karbon dioksida dalam jumlah besar, seperti ketika mereka mengemudi, membakar fosil, dan kegiatan industri. Pohon tidak hanya memurnikan karbon dioksida, tetapi juga berguna untuk memurnikan emisi rumah kaca.

Pohon dapat menjebak partikel tanah di udara sehingga menghasilkan kualitas udara yang lebih baik.

"Untuk setiap pohon yang ditanam dalam kerjasama dengan BNI ini akan menyerap dampak buruk karbondioksida. Dari 10 ribu pohon yang ditanam selama 2019, kami perhitungkan penyerapan karbondioksidanya mencapai 45,9 ton. Begitu juga dengan 10 ribu pohon lainnya yang ditanam pada tahun 2020. Ini akan terus lestari dengan adanya pembibitan di lokasi penanaman," ujar Yuhan.

Ketiga, penghijauan berguna untuk mencegah terjadinya banjir. Pepohonan yang ditanam mempunyai akar yang berfungsi sebagai penyerap air dan menyimpannya di dalam tanah. Oleh karena itu, air yang terserap akan terkunci di dalam tanah.

Dengan terkuncinya air ke dalam tanah akan mengecilkan resiko terjadinya banjir. Air hujan yang volume-nya banyak tidak akan meluap sehingga banjir dapat dicegah.

BNI Kian Dekat ke Alam
Sementara itu, Corporate Secretary BNI Mucharom mengungkapkan, mengingat besarnya manfaat penghijauan maka BNI menghibahkan sejumlah dana yang diperuntukan bagi pembiayaan sarana prasarana air, geo tagging, penanaman, dan pemeliharaan pertanian organik.

Penanaman pohon dengan konsep geo tagging memungkinkan posisi pohon yang ditanam dapat diketahui lokasinya. Dengan demikian, BNI dapat mengetahui perkembangan proses penanaman pohon yang telah dilakukan.

Menurut Mucharom, pertanian organik bisa menjadi ujung tombak dalam rehabilitasi lahan kritis dan ekosistem. Karena itu BNI sangat mendukung upaya kelompok pengelola Hutan Organik dalam upaya rehabilitasi lahan kritis dan pengembangan pertanian organik.

"Kami berharap kegiatan ini dapat membangkitkan animo masyarakat luas untuk ikut serta melestarikan hutan dan ekosistem yang ada. BNI selaku pelopor Gerakan Green Banking telah melakukan berbagai kegiatan CSR yang salah satunya fokus pada pelestarian lingkungan pada berbagai tempat di tanah air. Memasuki usia 75 tahun pada Juli tahun ini, BNI semakin menyadari bahwa keberlangsungan usaha tidak akan terlepas dari kelestarian alam,” ujarnya.

Baca Juga: BNI Happy Program Restrukturisasi Kredit yang Dijalankannya Berkurang

Untuk itulah, lanjut dia, dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75, BNI terus mendekat dengan alam. Kali ini, perseroan mengajak para pegawainya atau BNI Hi-Movers menanam 7.500 pohon sebagai bagian dari aksi Change Movement dalam program inisiatif One Tree One Employee. Setiap pegawai BNI akan menanam pohon di rumahnya masing-masing, bibit pohon disediakan di kantor pusat atau wilayah.

Setiap penukaran bibitnya harus disertakan dengan 10 sampah plastik yang nantinya akan di daur ulang oleh Recycling Centre agar dapat menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai ekonomi. Selain itu, pegawai juga dapat berinisiatif untuk membeli sendiri tanaman yang ingin tanam.

Mucharom menyebut, pelaksanaan kegiatan ini sengaja dibuat semudah mungkin sekaligus menyenangkan. Karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, penanaman pohon dapat dilakukan di rumah, sehingga tetap terjaga penegakan protokol kesehatan.

“Setiap pohon memiliki nomor, sehingga jumlah pohon yang ditanam benar – benar bisa diketahui. Change Movement ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk mendukung gerakan pengurangan emisi karbon,” pungkasnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI