Pertama, untuk mencegah erosi tanah. Erosi tanah adalah masalah yang umum terjadi di tanah tandus. Tanah yang tandus akan mengalami angin kencang yang membawa partikel-partikel besar dari tanah, sehingga menyebabkan erosi tanah dan juga berdampak negatif pada kualitas udara.
Dengan penghijauan, pepohonan akan bertindak sebagai penghalang angin sehingga melemahkan kecepatan angin dan mengurangi dampak dan kemampuannya untuk membawa partikel yang besar dari tanah.
Akar-akar pohon yang tertanam di dalam tanah juga berguna menahan tanah untuk memastikan bahwa tanah tidak terseret air selama banjir. Daun dan ranting pohon juga membantu untuk mengurangi dampak tetesan air hujan di tanah sehingga dapat mencegah erosi.
Dengan pohon-pohon yang ditanam, akan menahan tanah sehingga tidak mudah longsor, terutama di daerah berbukit dan pegunungan. Kedua, membuat kualitas udara menjadi lebih baik. Pohon memainkan peran penting dalam memurnikan udara.
Orang-orang yang tinggal di daerah dengan banyak pohon memiliki risiko lebih kecil menderita kondisi yang berhubungan dengan udara. Ini karena pohon dapat memurnikan karbon dioksida dan memberikan oksigen melalui fotosintesis.
Seperti kita tahu, banyak aktivitas manusia telah menghasilkan karbon dioksida dalam jumlah besar, seperti ketika mereka mengemudi, membakar fosil, dan kegiatan industri. Pohon tidak hanya memurnikan karbon dioksida, tetapi juga berguna untuk memurnikan emisi rumah kaca.
Pohon dapat menjebak partikel tanah di udara sehingga menghasilkan kualitas udara yang lebih baik.
"Untuk setiap pohon yang ditanam dalam kerjasama dengan BNI ini akan menyerap dampak buruk karbondioksida. Dari 10 ribu pohon yang ditanam selama 2019, kami perhitungkan penyerapan karbondioksidanya mencapai 45,9 ton. Begitu juga dengan 10 ribu pohon lainnya yang ditanam pada tahun 2020. Ini akan terus lestari dengan adanya pembibitan di lokasi penanaman," ujar Yuhan.
Ketiga, penghijauan berguna untuk mencegah terjadinya banjir. Pepohonan yang ditanam mempunyai akar yang berfungsi sebagai penyerap air dan menyimpannya di dalam tanah. Oleh karena itu, air yang terserap akan terkunci di dalam tanah.
Baca Juga: BNI Happy Program Restrukturisasi Kredit yang Dijalankannya Berkurang
Dengan terkuncinya air ke dalam tanah akan mengecilkan resiko terjadinya banjir. Air hujan yang volume-nya banyak tidak akan meluap sehingga banjir dapat dicegah.