Sumber Daya Manusia yang Kuat dan Kompeten Penopang Riset dan Inovasi Kesehatan

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 02 Juli 2021 | 12:41 WIB
Sumber Daya Manusia yang Kuat dan Kompeten Penopang Riset dan Inovasi Kesehatan
Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito.

Selain mendapatkan dukungan dari Badan POM, acara Dexa Award Science Scholarship 2021 juga mendapatkan dukungan dari sejumlah pejabat pemerintah lainnya.

Dalam sambutannya, Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal (Purn.) Moeldoko menyampaikan apresiasi kepada Dexa Group atas terselenggaranya Dexa Award Science Scholarship.

Moeldoko juga menyampaikan pesan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bahwa kita harus memanfaatkan peluang dari pandemi Covid-19 melalui inovasi.

“Saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Dexa Group yang telah belasan tahun konsisten memberikan beasiswa kepada lebih dari 3.000 mahasiswa, luar biasa. Saya berharap akan semakin banyak juga industri lainnya yang terdorong dan termotivasi untuk mengikuti langkah mulia yang dilakukan oleh Dexa Group, juga (apresiasi) kepada para inovator yang memenangkan kompetisi ini dan angkat topi atas usaha kalian,” ungkap Moeldoko.

Mantan Panglima TNI tersebut menegaskan bahwa langkah inovasi tidak boleh terhenti. Senada dengan Moeldoko, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto juga mendukung program pemberian beasiswa DASS.

“Semoga melalui program ini banyak terlahir sumber daya tenaga kesehatan yang profesional, berkompetensi tinggi dan dapat terus berkontribusi pada dunia kesehatan. Saya berharap acara ini akan mendorong terciptanya inovasi-inovasi. Dan beasiswa ini dapat digunakan agar sumber daya manusia dapat memanfaatkan pendidikan dan juga kami berharap bahwa dengan bergotong-royong, pandemi ini dapat segera dikendalikan dan memulihkan perekonomian nasional,” ujar Airlangga.

Mantan Menteri Perindustrian ini juga mengapresiasi peran Dexa Group yang turut berkontribusi dalam penanganan Covid-19 seperti pemberian bantuan obat-obatan yang telah dilakukan sejak April 2020.

“Pandemi Covid-19 yang melanda kita saat ini mengingatkan akan krusialnya peran sektor farmasi dan pelayanan kesehatan, terutama di sisi ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemerintah berusaha untuk terus mendukung berbagai lembaga riset dan perguruan tinggi untuk melakukan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan,” kata Airlangga.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Prof. Nizam kemudian menyampaikan mengenai pentingnya pengembangan inovasi di bidang farmasi dan kesehatan.

Baca Juga: Akademisi Kesehatan Amerika Beri Tips Obati Covid-19 di Rumah, Jangan Pakai Ivermectin

Saat ini, kata Nizam, lebih dari 90% obat-obatan dan bahan baku obat masih diimpor. Dengan demikian, Indonesia membutuhkan lebih banyak peneliti di bidang farmasi.

“Program beasiswa ini agar melahirkan inovasi yang berguna bagi pengembangan obat-obatan dan bermanfaat bagi industri obat-obatan di tanah air,” kata Nizam.

Program beasiswa ini digagas atas ide mulia dari Founder Dexa Group (Alm.) Rudy Soetikno. Semangat pengabdian dan kontribusi beliau di bidang kesehatan ingin ditularkan kepada para generasi penerusnya melalui dukungan untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Gagasan ini kemudian diwujudnyatakan oleh Pimpinan Dexa Group Ferry Soetikno, Leader Dharma Dexa Gloria Haslim, dan Raymond Tjandrawinata sehingga melahirkan program Dexa Award Science Scholarship.

Dalam program beasiswa tersebut, mahasiswa dapat mengajukan proposal penelitian dari beragam latar belakang keilmuan yang terkait dengan kesehatan, yang hasil akhirnya nanti dapat diaplikasikan untuk kesehatan masyarakat.

Terhadap proposal yang diajukan dan terpilih sebagai pemenang, Dexa Group akan memberikan apresiasi beasiswa pendidikan S2 dan penelitian, serta bebas memilih kampus S2 terakreditasi A di seluruh Indonesia.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI