Buruh Tolak Vaksin Berbayar Kimia Farma

Senin, 12 Juli 2021 | 14:01 WIB
Buruh Tolak Vaksin Berbayar Kimia Farma
Harga vaksin Kimia Farma mulai Rp 321.660 per dosis. Foto: Petugas medis menunjukkan vaksin sinopharm di Sentra Vaksinasi Gotong Royong Perbanas, Lapangan Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (19/6/2021). [Antara/Akbar Nugroho Gumay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan buruh Indonesia mendukung upaya pemerintah untuk melawan pandemi Covid-19 dengan cara melakukan vaksinisasi.

Namun untuk program vaksin gotong royong yang berbayar kaum buruh dengan tegas menolaknya.

"Tetapi KSPI mempermasalahkan pemberian vaksin yang dilakukan secara berbayar, baik program vaksin gotong royong maupun vsksin berbayar secara individu yang rencananya dikeluarkan oleh Kimia Farma," ucap Presiden KSPI Said Iqbal dalam keterangan persnya, Senin (12/7/2021).

Menurut dia jika program ini dilanjutkan, patut diduga akan terjadi komersialiasi yang hanya akan menguntungkan pihak-pihak tertentu.

“Setiap transaksi jual beli dalam proses ekonomi berpotensi menyebabkan terjadinya komersialisasi oleh produsen yang memproduksi vaksin dan pemerintah sebagai pembuat regulasi, terhadap konsumen dalam hal ini rakyat termasuk buruh yang menerima vaksin,” katanya.

Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menunda pelaksanaan vaksinasi gotong royong untuk individu.

Penundaan ini setelah adanya pemberitahuan dari manajemen Kimia Farma kepada calon konsumen vaksinasi gotong royong ini.

Pemberitahuan ini juga dibenarkan oleh Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno Putro

"Betul (vaksinasi ditunda)," ujar Ganti saat dihubungi, Senin (12/7/2021).

Baca Juga: Vaksin Berbayar Ditunda, Syahrial Demokrat: Jangan Ditunda, Batalkan!

Adapun berikut pemberitahuan manajemen Kimia Farma atas penundaan vaksinasi berbayar:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI