Produksi Blok Rokan Optimis Bisa Digenjot Lagi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 22 Juli 2021 | 19:35 WIB
Produksi Blok Rokan Optimis Bisa Digenjot Lagi
Diskusi dengan tema “Menjaga Keandalan Operasi Wilayah Rokan”.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Di sisi lain, lanjut Fatar, PSC Rokan tidak mengatur pencadangan ASR. Dengan demikian, untuk menjaga tingkat produksi WK Rokan sangat bergantung kepada pengembalian biaya investasi dengan adanya perjanjian Head Of Agreement (HOA), akan menjamin ketersediaan dana ASR serta pengembalian biaya investasi dapat dijamin. Jumlah program pemboran pada masa alih kelola di HOA berjumlah 192 sumur.

“Namun melihat perkembangan yang ada, target pemboran tidak tercapai. SKK Migas telah melakukan koordinasi dengan PHR agar menggenjot pemboran sumur agar target produksi dan lifting 2021 dapat dicapai,” ujar Fatar.

Jaffee Arizon Suardin, Direktur Utama PHR, menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan kontribuasi SKK Migas dalam proses alih kelola. Dengan dukungan dari SKK Migas tersebut, proses alih kelola ini menjadi lebih pasti dan ada jaminan, hal ini bisa dilihat proses saat ini yang dirasakan sangat membantu ketika dikelola oleh PHR.

“Pengeboran adalah salah satu upaya menjaga produksi blok Rokan, dari target 192 sumur yang tadi disampaikan Wakil Kepala SKK Migas tadi, yang tidak bisa direalisasikan oleh existing operator akan dilanjutkan oleh PHR, termasuk sumur-sumur yang direncanakan oleh PHR. Kami perkirakan dengan asumsi 70 sumur belum bisa diselesaikan saat alih kelola, jumlah sumur yang bisa dibor sampai Desember 2021 akan mencapai sekitar 164 sumur,” kata Jaffe.

Jaffee mengatakan Blok Rokan berbeda dengan blok lainnya karena menyumbang 24% produksi minyak nasional. Serta ada 104 lapangan yang tersebar dari utara sampai ke selatan.

“Ini yang harus kita manage agar produksi bisa dipertahankan. Ada sembilan bidang prioritas alih kelola. Kami akan teruskan apa yang belum diselesaikan, mulai 9 Agustus yang tujuannya agar pada 2021 jumlah sumur tidak kurang sesuai rencana,” ungkap Jaffee.

Mantan Deputi Perencanaan SKK Migas itu juga mengatakan, PHR akan mengebor dan menyiapkan resources untuk 161 sumur dengan asumsi 77 sumur yang belum sempat diselesaikan oleh eksisting operator.

Saat ini, persiapan terus dilakukan. Pertamina sudah menyiapkan sekitar 16-17 rig dan material. Bahkan, rig dan material tersebut bisa digunakan sebelum tanggal 9 Agustus untuk bisa membantu sumur yang sedang dikerjakan eksisting operator.

“Tujuannya agar proses alih kelola ini bisa jalan lancar tanpa gangguan,” tukasnya.

Baca Juga: Omnibus Law UU Cipta Kerja, Harapan untuk Perbaiki Iklim Investasi Migas

Menurut Jaffee, Pertamina berkomitmen untuk menggali semua potensi yang ada secara masif, agresif, dan efisien. Serta menyiapkan tidak hanya sumur yang dibor pada 2021, namun juga pada 2022.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI