“Hingga kini PKT telah menurunkan 5.822 media terumbu di perairan Tobok Batang, sebagai area konservasi Perusahaan dengan luasan mencapai 20 hektare,” lanjut Rahmad.
Sejak pertengahan 2021, konservasi terumbu di Tobok Batang makin dikembangkan PKT melalui teknik tranplantasi, dengan memanfaatkan terumbu buatan yang telah diturunkan sebagai media tanam untuk penempelan bibit hasil pencangkokan.
Cara ini dinilai lebih maksimal dengan perkembangan bibit yang lebih cepat, dibanding terumbu buatan yang memanfaatkan bibit alami dari arus laut.
Nelayan binaan juga dibekali kemampuan melakukan metode transplantasi, agar terumbu buatan yang diturunkan PKT selama ini berkembang lebih maksimal.
“Perkembangan terumbu sejatinya tidak bisa instan, untuk itu kami lakukan metode transplantasi untuk mempercepat dengan hasil yang lebih baik,” lanjut Rahmad.
Sesuai tema “Bhavana Satya Alam Budaya Nusantara” pada peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2021, PKT memastikan untuk terus meningkatkan kontribusi serta komitmen di bidang konservasi keanekaragaman hayati dan lingkungan.
PKT senantiasa mensinergikan aspek lingkungan dalam aktivitas bisnis Perusahaan, sebagai dasar mengelola dan menggunakan sumber daya alam secara bijaksana.
“PKT tak hanya berpikir profit dalam aktifitas bisnis, tapi juga peduli terhadap pelestarian alam dan lingkungan. Komitmen ini akan terus dipegang Perusahaan dengan berpartisipasi aktif dalam perbaikan ekosistem,” pungkas Rahmad.
Baca Juga: Kawal Ketahanan Pangan, Pupuk Kaltim Buat Gebrakan Digital